kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.929.000   -9.000   -0,46%
  • USD/IDR 16.295   -10,00   -0,06%
  • IDX 7.113   44,39   0,63%
  • KOMPAS100 1.038   7,95   0,77%
  • LQ45 802   5,08   0,64%
  • ISSI 229   1,99   0,87%
  • IDX30 417   1,49   0,36%
  • IDXHIDIV20 489   1,52   0,31%
  • IDX80 117   0,66   0,57%
  • IDXV30 119   -0,75   -0,63%
  • IDXQ30 135   0,08   0,06%

Harga Emas Bergerak Fluktuatif, Prospeknya Masih Merekah Hingga Akhir Tahun 2025


Selasa, 03 Juni 2025 / 17:40 WIB
Harga Emas Bergerak Fluktuatif, Prospeknya Masih Merekah Hingga Akhir Tahun 2025
ILUSTRASI. Batangan emas dipajang di sebuah toko perhiasan emas di kota Chandigarh, India utara, 8 Mei 2012. Status safe haven pada aset logam mulia ini semakin kokoh dan sulit kembali menyentuh di bawah level US$ 3.000 per ons troi.


Reporter: Melysa Anggreni | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Harga emas diproyeksikan akan terus menanjak hingga akhir tahun 2025. Status safe haven pada aset logam mulia ini semakin kokoh dan sulit kembali menyentuh di bawah level US$ 3.000 per ons troi.

Menurut data Bloomberg, harga emas spot terpantau telah naik 1,35% dalam sepekan. Per Selasa (3/6) harga emas bertengger di level US$ 3.362 per ons troi, turun 0,56% dari level kemarin. Adapun harga emas batangan Antam melesat tipis 0,88% dalam sepekan menjadi Rp 1.940.000 per gram.

Analis Doo Financial Futures Lukman Leong mengatakan, kenaikan harga emas pada pekan ini tidak terlepas dari polemik kebijakan terbaru Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump yang mengancam akan mengenakan tarif sebesar 50% pada komoditas baja dan aluminium.

Baca Juga: Harga Emas Spot Terkoreksi dari Level Tertinggi 4 Pekan ke US$ 3.355,7 Selasa (3/6)

Alhasil, dolar AS kembali berguguran pada awal pekan ini. Bahkan keterpurukan mata uang ini sudah terlihat sejak awal tahun 2025. Indeks dolar (DXY) yang memantau pergerakan mata uang dolar terhadap sejumlah mata uang utama terpantau turun lebih dari 9% secara year to date (ytd).

"Sehingga, status emas sebagai aset safe haven semakin diperkuat dengan menurunnya kepercayaan investor terhadap dolar AS yang semula juga dipandang sebagai safe haven," tutur Lukman kepada Kontan.co.id, Selasa (03/6).

Menurut Lukman, selama perseteruan tarif, tensi geopolitik di Timur Tengah dan perang di Ukraina masih berlangsung, maka harga emas masih akan terus mununjukkan tren kenaikan.

Hal serupa juga disampaikan oleh Guru Besar Keuangan dan Pengamat Pasar Modal Universitas Indonesia Budi Frensidy. Menurutnya, keberlangsungan tren reli ini akan bersandar pada sentimen negatif tersebut, yang pada gilirannya menjadi ancaman resesi bagi AS.

Baca Juga: Tips Menabung Emas Bagi Pemula dan Cara Membeli Emas Antam Online

Budi menyebutkan bahwa kenaikan harga emas juga didorong oleh aksi borong emas bank sentral di seluruh dunia. People’s Bank of China (PboC) misalnya, melaporkan telah menambah 13 ton pada cadangan emasnya di kuartal l - 2025.

Tidak hanya China, sejumlah negara lainnya juga berbondong-bondong melakukan diversifikasi mata uang dolar AS ke dalam emas.

Menurut world gold council, bank-bank sentral di Timur Tengah juga menunjukkan minat yang berkelanjutan terhadap si kuning. Qatar tercatat melakukan pembelian 3 ton emas dan Mesir sebesar 1 ton pada periode yang sama.

"Saya pikir sulit untuk harga emas turun di bawah US$ 3.000 per ons troi hingga akhir tahun ini kalaupun semua faktor negatif itu berkurang. Mengingat, secara historis harga emas memang cenderung naik dari waktu ke waktu," ujar Budi kepada Kontan.co.id, Selasa (03/6).

Budi juga menilai, koreksi pada jangka pendek wajar terjadi ketika harga sudah melesat signifikan. Biasanya disebabkan oleh aksi profit taking.

Baca Juga: Sebulan Naik 2 Persen, Harga Emas Antam Hari Ini Meroket (3 Juni 2025)

"Untuk hari ini pun berlaku demikian. Saya masih optimistis pada prospek harga emas, yang kemungkinan akan terus naik hingga US$ 3.500 – US$ 3.700 per ons troi sampai akhir tahun ini," tutup Budi.

Lukman melanjutkan dengan menuturkan proyeksinya bahwa harga emas berpotensi akan menyentuh US$ 3.700 – US$ 3.800 per ons troi, dengan potensi terbuka ke US$ 4.000 per ons troi hingga akhir tahun 2025.

Selanjutnya: Kembangkan PLTP, PLN Indonesia Power Telah Produksi Energi Panas Bumi 5,6 GWh

Menarik Dibaca: Rangkul Sinergi Masyarakat Adat untuk Jaga Hutan, GATC Gelar Three Basins Summit

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Banking Your Bank

[X]
×