Reporter: Wahyu Tri Rahmawati | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emas berjuang bangkit dari level terendah dalam dua bulan terakhir. Investor menimbang komentar dari dua pejabat Federal Reserve Amerika Serikat (AS) mengenai tingginya inflasi bulan Januari yang tidak terduga. Inflasi yang lebih tinggi telah melemahkan harapan penurunan suku bunga yang cepat dan lebih dalam tahun ini.
Kamis (15/2) pukul 18.53 WIB, harga emas spot naik 0,27% ke US$ 1.997,71 per ons troi. Sedangkan harga emas kontrak April 2024 di Commodity Exchange menguat 0,21% ke US$ 2.008,70 per ons troi.
“Setelah penurunan tajam harga emas (pada hari Rabu), kami melihat beberapa konsolidasi. Namun data (ekonomi) hari ini akan memberikan kejelasan lebih lanjut,” kata Ajay Kedia, direktur Kedia Commodities di Mumbai kepada Reuters. Dia menambahkan, pergerakan dolar penting untuk diperhatikan karena mungkin akan menguji kembali level tertingginya, sehingga melemahkan harga emas.
Indeks dolar AS mempertahankan posisinya di bawah level tertinggi dalam tiga bulan. Dolar yang lebih kuat membuat emas lebih mahal bagi pembeli yang menggunakan mata uang lain.
Baca Juga: Harga Emas di Pegadaian, Siang Ini Kamis 15 Februari 2024, Cek Daftarnya di Sini
Wakil Ketua Fed untuk Pengawasan Michael Barr mendukung pendekatan hati-hati terhadap penurunan suku bunga yang dianjurkan oleh Ketua Jerome Powell. Sementara Presiden Fed Chicago Austan Goolsbee memperingatkan agar tidak menunda tindakan terlalu lama.
Komentar tersebut menyusul kenaikan harga konsumen AS yang tidak terduga. Rilis data inflasi AS bulan Januari menekan harga emas batangan turun 1,4% pada hari Selasa. Ini adalah penurunan harian terbesar sejak 4 Desember.
Para trader kini memperkirakan penurunan suku bunga sebesar 97 basis poin (bps) untuk tahun ini. Prediksi tersebut , meningkat dari sekitar 85 bps pada Rabu pagi, tetapi turun dari lebih dari 110 bps sebelum data inflasi dirilis. Pemotongan pertama kemungkinan akan terjadi pada bulan Juni.
"Dalam waktu dekat, emas spot bisa jatuh menuju level US$ 1.950, yang seharusnya menjadi zona yang baik untuk mengambil posisi beli," kata Kedia.
Fokus saat ini tertuju pada data penjualan ritel AS yang akan dirilis pada pukul 20.30 WIB dan angka indeks harga produsen yang akan dirilis pada hari Jumat (16/2). Setidaknya tiga pejabat Fed lagi dijadwalkan untuk berbicara akhir pekan ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News