Reporter: Nadya Zahira | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga emas batangan PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) melonjak pada perdagangan Jumat (10/5). Kenaikan harga emas ini diproyeksi terus berlanjut seturut sejumlah sentimen positif yang jadi penyokong kenaikan harga logam mulia tersebut.
Mengutip situs Logam Mulia, harga pecahan satu gram emas Antam berada di Rp 1.326.000 pada Jumat. Harga emas Antam itu melonjak Rp 20.000 dari harga yang dicetak pada Kamis (9/5) yang berada di level Rp 1.306.000 per gram.
Presiden Komisioner HFX International Berjangka Sutopo Widodo mengatakan, sentimen yang membuat harga emas Antam naik karena harga emas dunia yang turut naik melampaui US$ 2,350 per ons troi pada Jumat (10/5).
Hal ini didorong oleh ekspektasi para pedagang terhadap penurunan suku bunga Federal Reserve (Fed).
Baca Juga: Ini Prospek Kinerja dan Rekomendasi Saham Emiten Tambang BUMN Usai Bagikan Dividen
“Investor mengantisipasi bahwa The Fed akan memulai siklus pelonggarannya pada bulan September. Suku bunga yang lebih rendah cenderung menguntungkan emas yang tidak memberikan imbal hasil,” kata Sutopo kepada Kontan.co.id, Jumat (10/5).
Namun Sutopo mengatakan bahwa para pedagang akan memantau dengan cermat rilis Consumen Price Index (CPI) dan Producen Price Index (PPI), di minggu depan untuk mendapatkan wawasan lebih lanjut mengenai sikap moneter The Fed, mengingat keraguan yang diungkapkan oleh beberapa pejabat Fed mengenai pelonggaran kebijakan moneter.
Selain itu, Sutopo mengatakan sentimen lainnya datang dari kuatnya investasi di pasar over-the-counter, pembelian oleh bank sentral yang sedang berlangsung, dan meningkatnya permintaan di Asia mendorong kenaikan harga emas.
“Ditambah, terhentinya perundingan gencatan senjata di Timur Tengah dan meningkatnya ketegangan di Ukraina meningkatkan premi risikonya. Selama seminggu, emas batangan siap untuk naik sebesar 2,2%,” kata dia.
Baca Juga: Harga Emas Antam Melonjak Rp 20.000 Jadi Rp 1.326.000 Per Gram Pada Hari Ini (10/5)
Menurutnya, sejumlah kondisi di atas membantu harga emas Antam untuk menguat lebih lanjut. Namun, kenaikan ini masih bersifat sementara, dengan kemungkinan untuk menguat hingga ke Rp 1.350.000 per gram. Sebelum kembali terkoreksi, kembali ke kisaran Rp 1.300.000 per gram.
“Jadi sifatnya jangka pendek saja. Ke depan harga kemungkinan bisa turun hingga Rp 1.250.000 per gram, terutama pada semester 1 akhir,” ungkapnya.
Dia juga memprediksi bahwa harga emas Antam akan berada di kisaran Rp 1.310.000-Rp 1.318.000 per gram untuk semester II-2024, dan pada akhir tahun diproyeksi akan berada di level Rp 1.350.000 hingga Rp 1.388.000 per gram.
Sementara untuk harga emas internasional, Sutopo memprediksi akan mencapai US$ 2.273 per ons troi pada akhir kuartal II-2024.
Kemudian, untuk akhir tahun 2024, diprediksi akan berada di US$ 2.341 per ons troi-US$ 2.500 per ons troi.
Baca Juga: Ini Prospek Kinerja dan Rekomendasi Saham Emiten Tambang BUMN Usai Bagikan Dividen
Selaras dengan hal ini, Analisis Deu Calion Futures (DCFX), Andrew Fischer mengatakan, kenaikan harga emas Antam disebabkan oleh konflik geopolitik yang semakin tinggi lagi, yang memang sebelumnya sempat mereda.
Namun dia melihat tampaknya saat ini semakin mengkhawatirkan dan ada pengaruh dari pemicu perang dunia ketiga. “Dengan demikian investor pun cenderung ragu dan takut sehingga lebih memilih asset safe heaven yaitu emas,” ujarnya saat dihubungi Kontan.co.id, Jumat (10/5).
Fischer pun memprediksi, harga emas Antam pada kuartal II-2024 akan berada di kisaran Rp 1.350.000 per gram, dan pada akhor tahun akan berada di Rp 1.400.000 per gram.
“Sentimen dari proyeksi tersebut yakni, seiring akan dimulainya siklus pemangkasan suku bunga oleh bank sentral dunia," tandasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News