Reporter: Herlina KD | Editor: Herlina Kartika Dewi
Artinya peningkatan harga emas mencapai 598% pada kurun waktu tersebut.
“Aging demographics kerap diiringi dengan deflasi, perlambatan pertumbuhan ekonomi secara organik, dan menekan anggaran. Hal ini berujung dengan kebijakan quantitative easing, seperti yang terjadi di Jepang,” jelas Wahyu.
Perpaduan antara aging demographics dan kebijakan fiskal yang kurang tepat, dinilai Wahyu bisa berujung pada devaluasi mata uang dan meningkatnya inflasi. Dengan demikian, harga emas bisa terdorong lebih tinggi lagi dibanding saat ini.
Baca Juga: Harga emas menguat lagi setelah profit taking siang hari
“Emas mungkin menembus level US$ 1.900 per ons troi, tapi dengan beberapa syarat. Kemungkinan di atas terjadi dan emas menguji level tertinggi yang pernah dicatatkan pada 2011 silam,” tambah Wahyu.
Wahyu menghitung, emas harus menguji level resistance di US$ 1.801,90 terlebih dahulu. Jika resistance tersebut berhasil dilewati, tantangan berikutnya adalah dalam jangka panjang emas harus bisa menembus level resistance tertinggi US$ 1.919,90, harga tertinggi emas pada September 2011.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News