Reporter: Nathania Pessak | Editor: Sanny Cicilia
KONTAN.CO.ID - JAKARTA - Emas batangan keluaran PT Aneka Tambang Tbk (Antam) melaju dalam tren penguatan. Dalam sepekan, harga sudah melambung 2,99% atau Rp 18.162 per gram dengan harga beli kembali (buyback) naik Rp 13.000 per gram.
Mengutip www.logammulia.com, Jumat (13/10) harga emas batangan bersertifikat naik Rp 2.018 per gram dari hari sebelumnya menjadi Rp 625.580 per gram. Sedangkan, harga beli terkikis Rp 1.000 per gram.
Research & Analyst Asia Tradepoint Futures Deddy Yusuf Siregar melihat, penguatan harga emas batangan ini seiring dengan melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dollar AS. "Pada saat rupiah melemah, harga emas antam menguat dan ini jadi sentimen dalam beberapa hari ini," paparnya.
Deddy juga bilang, selain pelemahan rupiah, tipikal masyarakat Indonesia yang cenderung konservatif membuat permintaan emas cukup banyak. Salah satu aset lindung nilai ini memiliki sifat likuid dan mudah untuk dijual kembali sehingga masyarakat bersedia untuk berinvestasi di emas batangan.
"Apalagi saat ini, ANTAM sudah bekerja sama dengan kantor pos Indonesia untuk memudahkan masyarakat dalam membeli emas batangan," timpal Deddy lagi.
Lanjut Deddy, laju emas batangan ini juga disokong oleh beberapa masyarakat baik keturunan India ataupun orang India yang menetap di Indonesia yang melakukan permintaan jelang perayaan Diwali. "Ini jadi katalis positif juga bagi harga," imbuh Deddy.
Deddy pun meramalkan, hingga akhir tahun nanti, harga emas ANTAM berpotensi melanjutkan penguatannya seiring dengan pergerakan emas global yang juga turut menguat. Sebab, di Desember nanti, diprediksi akan terjadi kenaikan suku bunga oleh The Fed dan juga adanya pertumbuhan ekonomi global sehingga membuat dollar menguat.
"Kalau dollar menguat, rupiah tentu berpeluang melemah, harga emas ANTAM makin tinggi," tandas Deddy.
Kendati demikian, Deddy memproyeksi Senin (16/10) harga emas ANTAM memiliki peluang terkoreksi. Pasalnya, saat ini harga emas batangan tersebut sudah mencapai di level resistance-nya yakni di Rp 625.000 per gram.
"Kalau harga sudah terlalu tinggi, maka biasanya akan ada aksi pengambilan keuntungan, jadi harga bisa kembali koreksi terbatas," ungkap Deddy.
Apalagi, harga yang tinggi ini berada di akhir pekan. Dus ditambah dengan adanya perilisan data inflasi AS nanti malam yang menurut Deddy akan menjadi penekan harga emas global dan bisa mengerek turun harga emas ANTAM.
"Saya lihat, emas ANTAM akan kembali berada di rentang Rp 600.000 - Rp 625.000 per gram denganharga emas spot di US$ 1.293,40 - US$ 1.298,90 per ons troi dan rupiah di kisaran Rp Rp 13.470 - Ro 13.530 per dollar AS," pungkas Deddy.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News