Reporter: Yusuf Imam Santoso | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga emas PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) sepertinya cukup diuji pada bulan ini. Pada penutupan perdagang pekan lalu emas Antam sempat melemah di harga Rp 660.000 per gram dari harga sebelumnya Rp 667.000 per gram. Bahkan sempat melemah di harga Rp 657.000 per gram.
“Kondisi harga emas Antam masih wajar karena akhir pekan pelaku pasar cenderung melakukan profit taking,” kata Deddy Yusuf Siregar, analis Trade Point Futures kepada Kontan.co.id, Senin (14/1).
Sementara rupiah menguat ke Rp 14.076 per dollar Amerika Serikat (AS) pada Jumat lalu. Harga emas spot berada di level US$ 1.290 per ons troi dan mencoba menguat ke US$ 1.300 per ons troi.
Deddy berpendapat pada pekan lalu investor lebih melirik aset-aset investasi yang berisiko seperti mata uang rupiah dan pasar saham. Ini yang membuat instrumen safe haven seperti emas Antam untuk sementara ditinggalkan. “Ke depan masih ada kemungkinan emas Antam menguat karena ini masih belum ada hasil konkret antara perang dagang dan Brexit,” kata Deddy.
Kelanjutan proposal Brexit akan terjadi besok, yakni voting parlemen Inggris. Deddy menegaskan, ini menjadi salah satu tolok ukur untuk masa depan emas global dan emas Antam. Kata Deddy, apapun yang terjadi, pergerakan emas Antam cenderung dalam area konsolidasi.
AS dan China pun belum menemukan kesepakatan perang dagang sampai saat ini. Meskipun pada awal tahun ini sudah ada spekulasi yang beredar bahwa perang dagang akan cenderung mereda. Bahkan sekitar akhir bulan ini pemerintah AS dan China berencana kembali berunding.
“Tapi kalau kita lihat siklusnya dua sampai tiga tahun belakang harga emas minimal menguat pada kuartal pertama meski ada sedikit koreksi,” tutur Deddy. Dia menambahkan, potensi terkoreksi ada. Tapi harga masih dalam area konsolidasi dan tren bullish.
Mengutip situs Logam Mulia, harga pecahan satu gram emas Antam pada Senin (14/1) mencapai Rp 660.000, masih stagnan dengan harga Jumat kemarin. Di sisi lain pada hari ini pasar emas spot menguat di level US$ 1.293 per ons troi dari penutupan pekan lalu di US$ 1.290 per ons troi.
“Umpamanya Brexit menghasilkan penolakan dari parlemen Inggris, bukan tidak mungkin bisa memicu emas spot dan Antam terapresiasi,” kata Deddy. Selama sentimen Brexit dan perang dagang belum ada kejelasan emas Antam dan emas spot masih ada potensi menguat setidaknya pada awal kuartal I 2019.
Ditambah awal Februari ada tahun baru Imlek permintaan dari China cenderung naik. Deddy memandang, bisa saja pertengahan minggu ini akan terlihat permintaan cukup tinggi terhadap pasar emas global juga emas Antam.
Deddy memprediksi emas global cenderung menguat untuk perdagangan besok di kisaran US$ 1.288-US$ 1.300 per ons troi. Untuk akhir tahun emas global berpotensi bergerak sampai US$ 1.400 per ons troi.
Yang menjadi catatan adalah kelanjutan perang dagang AS dan China serta keputusan terakhir Brexit. Bila voting Brexit besok di luar ekspektasi pasar sehingga parlemen Inggris menolak kesepakan, harga emas bisa melejit ke US$ 1.400 per ons troi.
Sementara itu emas Antam untuk besok diperkirakan bergerak di level Rp 650.000-Rp 670.000 per gram. Dalam jangka satu pekan ke depan akan bergerak di Rp 630.000-Rp 680.000 per ons troi.
Deddy menambahkan, harga emas Antam pada kuartal pertama akan bergerak di sekitar Rp 600.000-Rp 680.000 per gram dengan tren bullish. Deddy memproyeksikan selama harga emas Antam masih bergulir di atas Rp 580.000 per gram ada kemungkinan bisa bergerak menguat di angka Rp 700.000 per gram sampai akhir tahun 2019 ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News