kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Terdorong isu perlambatan ekonomi global, harga emas terus menanjak


Jumat, 11 Januari 2019 / 19:28 WIB
Terdorong isu perlambatan ekonomi global, harga emas terus menanjak


Reporter: Dimas Andi | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pamor emas masih terbilang mengilap di tengah periode perundingan dagang antara AS dan China dan isu perlambatan ekonomi global.

Mengutip Bloomberg pada Jumat (11/1) pukul 18.00 WIB, harga emas untuk kontrak pengiriman Februari 2019 di Commodity Exchange berada di level US$ 1.293,10 per ons troi. Angka ini naik 0,44% dari posisi perdagangan kemarin, sedangkan dalam sepekan harga emas sudah naik 0,56%.

Direktur Garuda Berjangka Ibrahim menyatakan, harga emas bergerak cukup fluktuaktif ketika masa perundingan dagang antara AS dan China berlangsung hingga Rabu (9/1) silam. Kedua negara sepakat untuk melanjutkan perundingan ke tahap kedua yang rencananya digelar di AS walau waktunya belum ditetapkan secara pasti.

“Berlanjutnya pertemuan dagang memperlihatkan masih banyak hal yang akan dibicarakan secara serius oleh AS dan China,” kata dia.

Di samping itu, emas masih sulit digoyahkan dari statusnya sebagai aset safe haven seiring potensi perlambatan ekonomi global yang kian mendekati kenyataan. Hal ini didukung oleh melemahnya data indeks manufaktur di sejumlah negara ekonomi kuat di dunia seperti AS, China, hingga Prancis.

Isu perlambatan ekonomi global pula yang membuat The Federal Reserves memutuskan untuk lebih berhati-hati dalam menerapkan kebijakan kenaikan suku bunga acuan AS.

Terlepas dari itu, Ibrahim menilai emas akan menghadapi tantangan berat yang berasal dari sentimen voting Brexit pada pertengahan pekan depan. Tidak sedikit pihak yang ragu bahwa voting tersebut kembali menemui kegagalan. Apalagi, Perdana Menteri Theresa May masih terus mendapat tekanan dari pihak oposisi di parlemen Inggris.

“Jika voting gagal, indeks dollar AS berpeluang menguat sehingga menekan harga emas,” ujarnya.

Dari sisi teknikal, posisi bollinger dan moving average 60% di atas bollinger tengah. Indikator stochastic 70% positif sedangkan MACD 60% negatif. Adapun indikator RSI menunjukkan posisi wait and see.

Ibrahim memperkirakan, harga emas akan bergerak di kisaran US$ 1.290,50—US$ 1.295,70 per ons troi pada Senin (14/1) nanti. Untuk sepekan ke depan, harga emas ditaksir berada di area US$ 1.285,80—US$ 1.298,55 per ons troi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×