Reporter: Intan Nirmala Sari | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pergerakan harga emas Antam diprediksi masih akan konsolidasi dengan kecenderungan naik pada tahun depan. Bahkan, harga emas Antam diprediksi bisa menembus rekor baru di Rp 1.200.000 di tahun 2021.
Analis Central Capital Futures Wahyu Tribowo Laksono optimistis tren harga emas fisik Antam masih akan menanjak disisa akhir tahun ini. Prediksinya, harga akan bergerak di rentang Rp 950.000 per gram hingga Rp 1.050.000 per gram di akhir tahun 2020.
Menurutnya, harga logam mulia bakal awet bertahan di atas level Rp 1.000.000 per gram tahun depan. Untuk kemudian, emas fisik bakal bergerak menguji level resistance Rp 1.100.000 hingga Rp 1.200.000 per gram tahun depan.
"Emas Antam masih sangat menarik dikoleksi sebagai pilihan pertama safe haven, selain dolar AS," ungkap Wahyu kepada Kontan.co.id, Senin (21/12).
Baca Juga: Tren harga emas Antam Naik, bisa kembali ke Rp 1 juta tahun depan
Tentunya, kenaikan harga emas kali ini sudah banyak diprediksi pasar, mengingat momentum penggelontoran stimulus Amerika Serikat (AS) sudah lama dinanti. Untuk itu, Wahyu memandang sudah jadi hal wajar logam mulia hari ini (21/12) naik Rp 6.000 per gram ke level Rp 976.000 per gram.
Wahyu juga menekankan bahwa penemuan vaksin bukan isu fundamental bagi emas dunia. Isu utama emas dunia lebih kepada kebijakan Bank Sentral AS (The Fed) dan kebijakan dari bank sentral utama dunia serta stimulus pemerintah terutama dari AS, Eropa, China. Namun, lokomotif utamanya tetap Fed dan US government.
Penemuan vaksin bisa jadi akan mempersulit adanya stimulus fiskal (stimulus kesehatan dan tenaga kerja) yang lebih besar, karena akan semakin mendapat tantangan besar dari partai republik AS.
Selain stimulus terkait isu kesehatan dan tenaga kerja, Presiden Baru AS Joe Biden juga memiliki banyak agenda terutama Green New Deal dan kenaikan pajak.
Berbagai rencana kerja dan kebijakan Biden diyakini bakal memicu defisit anggaran cukup dalam. Dan kondisi ketat di senat AS bakal semakin mempersulit kelancaran rencana tersebut.
Di samping itu, tantangan ekonomi AS jika tidak maksimal didukung oleh kebijakan pemerintah AS, hanya akan membuka jalan bagi The Fed untuk maju sebagai penyelamat. Disinilah harapan stimulus moneter akan mendukung bullish emas dunia.
Baca Juga: Harga emas Antam hari ini naik Rp 6.000 jadi Rp 976.000 per gram, Senin (21/12)
Sementara itu, Wahyu mengingatkan bahwa harga emas Antam dalam beberapa tahun ini terakhir selalu menyentuh rekor tertinggi tahunan baru, bahkan saat harga emas dunia terkonsolidasi (di bawah US$ 1.900 per ons trou). Untuk itu, dia meyakini peluang emas Antam masih akan sangat terbuka menguji bahkan menembus high baru.
"Emas Antam terkadang lebih kuat dari power emas dunia. Saat emas global konsolidasi di 2013- 2019 di level US$ 1.100 - US$ 1.900 per ons troi, emas Antam justru melesat mendekati Rp 800.000 per gram saat ini. Jadi emas Antam hanya konsolidasi dimana target high sudah tercapai saat ini," jelasnya.
Bahkan, menurut Wahyu tahun depan peluang harga emas Antam sangat besar tembus di atas level tertinggi 2020. Momentum tersebut kemungkinan akan disertai kenaikan harga saham ANTM sebagaimana yang terjadi tahun ini.
Selanjutnya: Harga bitcoin lanjut meroket ke US$ 24.032
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News