kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.528.000   8.000   0,53%
  • USD/IDR 16.255   -55,00   -0,34%
  • IDX 7.057   -8,46   -0,12%
  • KOMPAS100 1.055   -0,65   -0,06%
  • LQ45 828   -2,28   -0,27%
  • ISSI 215   0,07   0,03%
  • IDX30 424   -0,68   -0,16%
  • IDXHIDIV20 513   0,21   0,04%
  • IDX80 120   -0,17   -0,14%
  • IDXV30 125   0,79   0,63%
  • IDXQ30 142   0,12   0,08%

Harga bitcoin lanjut meroket ke US$ 24.032


Senin, 21 Desember 2020 / 12:11 WIB
Harga bitcoin lanjut meroket ke US$ 24.032
ILUSTRASI. Dalam sepekan harga bitcoin sudah naik 24,82%. Sementara, sejak awal tahun harga bitcoin melonjak lebih dari 200%.


Reporter: Danielisa Putriadita | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga Bitcoin terus meroket. Mengutip laman coinmarketcap, Senin (21/12), harga bitcoin menguat 3,0% ke US$ 24.032 per pukul 11:25. Level harga ini menjadi harga tertinggi sepanjang sejarah. Dalam sepekan harga bitcoin sudah naik 24,82%. Sementara, sejak awal tahun harga bitcoin melonjak lebih dari 200%. 

CEO Indodax Oscar Darmawan mengatakan awalnya para analis di seluruh dunia menyatakan kenaikan harga Bitcoin hanya sampai level USD20.000 dan itu baru terjadi di 2021. Namun prediksi itu meleset, harga Bitcoin lompat tinggi dan melewati level USD22.000 di pertengahan Desember 2020. “Namun ternyata sebelum pergantian tahun, Bitcoin sudah melewati level harga tersebut,” imbuh Ocar dalam keterangan tertulis. 

Oscar menjelaskan kenaikan signifikan harga Bitcoin terjadi karena permintaan yang masif. Apalagi pembelian Bitcoin kini semakin mudah seperti PayPal yang menyediakan fitur pembayaran Bitcoin. 

Belum lagi sejumlah investor institusional besar yang menyatakan minat untuk membeli Bitcoin seperti Guggenheim Partners. Bahkan perusahaan Wall Street juga mengumumkan telah berinvestasi senilai US$ 530 juta di bitcoin.

Baca Juga: Harga bitcoin bisa terus mencetak rekor hingga US$ 55.000 di 2021

Pemicu lain pendongkrak harga Bitcoin tidak lain adalah investor menganggap aset kripto dengan valuasi terbesar di dunia ini sebagai aset safe haven dan terbukti menjadi nilai lindung inflasi yang paling baik saat situasi pandemi Covid-19 saat ini. 

“Permintaan tersebut memberikan dampak yang cukup besar. Mereka melakukan pembelian secara masif. Kenaikan harga Bitcoin pada tahun ini berbeda pada tahun 2017 lalu dimana saat itu, orang-orang membeli Bitcoin tanpa melihat fundamental Bitcoin. Sekarang, orang sudah melihat fundamental Bitcoin yang terbukti sebagai aset safe haven dan menjadi nilai lindung inflasi yang baik,” jelas Oscar Darmawan. 

Tren lonjakan harga Bitcoin saat ini diyakini akan berlanjut di 2021. Faktor yang menjadi pemicu pendongkrak harga Bitcoin tahun depan adalah dampak halving day.

Baca Juga: Wow! Harga bitcoin tembus level US$ 20.000 untuk pertama kalinya

“Itu hanya beberapa alasan saja kenapa Bitcoin masih meningkat pada tahun 2021. Artinya, tahun depan, permintaan Bitcoin akan terus meningkat sementara suplai Bitcoin semakin sulit,” kata Oscar.

Di Indonesia, untuk transaksi jual beli Bitcoin secara resmi dan mudah saat ini bisa menggunakan dua startup populer yaitu melalui Bitcoin.co.id atau dikenal dengan Bitcoin Indonesia. Kemudian juga bisa membeli melalui platform trading Indodax.

Keduanya merupakan platform yang sudah dipercaya di masyarakat Indonesia selama lebih dari 7 tahun. Member Indodax saat ini tercatat lebih dari 2,3 juta member hingga saat ini. 

Baca Juga: Harga emas Antam hari ini naik Rp 6.000 jadi Rp 976.000 per gram, Senin (21/12)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×