Reporter: Dimas Andi | Editor: Khomarul Hidayat
Analis Ciptadana Sekuritas Asia Yasmin Soulisa menilai, penting bagi AALI untuk terus memikirkan langkah efisiensi seiring pertumbuhan harga CPO yang tergolong lambat. Efisiensi kian urgen mengingat di semester pertama lalu net profit margin (NPM) AALI hanya 0,5%, padahal di semester pertama tahun lalu NPM perusahaan masih di level 8,7%.
“Kami mengubah perkiraan NPM AALI dari 5,1% menjadi 0,5% di tahun ini,” tulisnya dalam riset 31 Juli lalu.
Baca Juga: Biodiesel Indonesia kena tarif Eropa, analis merekomendasikan beli saham emiten CPO
Dari situ, ia juga memangkas perkiraan pendapatan AALI di akhir tahun nanti dari Rp 21,65 triliun menjadi Rp 18,78 triliun. Laba bersih produsen sawit ini juga direvisi dari Rp 1,10 triliun menjadi Rp 0,99 triliun.
Senada, Juan bilang, tekanan yang masih mengintai harga CPO membuat AALI mau tidak mau melakukan efisiensi. Sebab, pelemahan harga CPO selain membuat pendapatan AALI turun juga mengakibatkan belanja modal atau capital expenditure (capex) menyusut.
“Karena capex bakal lebih kecil, AALI tidak bisa leluasa ekspansi,” ujar dia.
Juan merekomendasikan hold saham AALI dengan target harga Rp 9.500 per saham. Yasmin juga merekomendasikan hold saham AALI dengan target harga Rp 10.800 per saham.
Baca Juga: Begini persiapan Astra Agro Lestari (AALI) cegah kebakaran hutan dan lahan
Di sisi lain, Chris merekomendasikan beli saham AALI dengan target Rp 12.000 per saham. Kamis (26/9), harga saham AALI naik 0,47% ke Rp 10.750 per saham.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News