kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Harga CPO terkoreksi, ini kata analis Garuda Berjangka


Selasa, 19 Februari 2019 / 20:30 WIB
Harga CPO terkoreksi, ini kata analis Garuda Berjangka


Reporter: Yusuf Imam Santoso | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Direktur Utama PT Garuda Berjangka Ibrahim melihat harga crude palm oil (CPO) terkoreksi utamanya karena sentimen domestik. Pasalnya Indonesia dan India tengah perunding perihal tariff impor CPO dari Indonesia.

“Harga CPO sekarang itu murah, wajar bila Indonesia usaha negosiasi ke India,” kata Ibrahim kepada Kontan, Selasa (19/2). Ia menambahkan di Indonesia sendiri tidak ada tarif ekspor CPO. Maka seyogyanya India menurunkan tarif impor dan tidak berlarut-larut menentukan keputusan.

Mengutip Bloomberg pada Selasa (19/2) pukul 16.45 WIB harga CPO terakhir mencapai RM 2.266 per ton. Angka ini melemah 0,3% atau di level RM 2.273 per ton pada perdagangan hari sebelumnya.

Dalam bursa perdagangan berjangka CPO Malaysia sendiri sampai saat ini volume transaksi tumbuh tipis. Di buka menguat di RM 2.301 per ton terus turun sampai pencapaian penutupan pasar hari ini.

Ibrahim berpendapat India harus mengikuti kondisi pasar. Harga minyak dunia terakhir naik di US$ 56,05 per barel, karena perang dagang Amerika Serikat (AS) dan China yang meredam. Dalam hal ini produsen CPO mengharapkan kestabilan perdagangan.

“Sudah ada pertemuan tetapi masalah negosiasi terhadang aturan kedua negara yang masih butuh waktu,” katanya. Menurutnya level RM 2.300 per ton saya masih relative rendah.

Berbicara perang dagang tak dipungkiri menjadi ancaman juga bagi harga komoditas ini. Kata Ibrahim hal yang paling krusial adalah terkait hak kekayaan intelektual AS yang direnggut China karena ini memperdebatkan idealisme keduanya. Selanjutnya, biaya impor China yang terancam naik.

Sementara sentiment positif datang untuk CPO lewat langkah The Fed sepertinya masih dovish. Yang mengindikasikan pertahankan suku bunga biar masih perang dagang dengan China.

Kata Ibrahim China berjanji pada AS jika perang dagang usai, China akan impor tiga kali lipat kacang kedelai. “Kalau sinyal positif benar terealisasi kemungkinan harga CPO bisa tembus di RM 2.550 per ton,” tutur Ibrahim.

Untuk perdagangan besok Ibrahim meramal CPO berada dalam area konsolidasi. Adapun pergerakan harga CPO besok berada di kisaran RM 2.250-RM 2.302 per ton.

Sedangkan dalam sepekan karena perang dagang menuju kesepakatan harga komoditas ini bisa tumbuh dengan kisaran RM 2.275-RM 2.314 per ton.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×