Reporter: Hikma Dirgantara | Editor: Noverius Laoli
Namun, dari segi harga justru diperkirakan akan cenderung melandai pada kuartal I-2020. Pasalnya permintaan akan stagnan karena negara ekspor sudah memperbanyak cadangan pasokan mereka pada akhir tahun ini.
"Tapi, begitu cadangan pasokan berkurang, sementara keran ekspor akan kembali normal seiring negara seperti Jepang, China, Korea Selatan, dan India memasuki fase pemulihan, tentu akan jadi pasokan positif untuk CPO," ujar Ibrahim kepada Kontan.co.id, belum lama ini.
Ibrahim memproyeksikan, pada kuartal I-2021, harga CPO berpotensi turun kembali ke level RM 3.000-an per ton. Harga tersebut berpotensi turun kembali, karena hitungan Ibrahim pada semester I-2021, harga CPO akan berada di rentang RM 2.800 - RM 3.200 per ton.
"Barulah memasuki semester II-2021, harga kembali naik seiring memasuki musim panen raya CPO. Bukan tidak mungkin, pada akhir 2021, harga CPO akan bergerak menuju RM 3.800 per ton," tutup Ibrahim.
Selanjutnya: Amerika Serikat melarang impor minyak sawit dari Sime Darby Malaysia
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News