kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45887,73   13,33   1.52%
  • EMAS1.365.000 0,37%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Harga CPO Menguat Sepekan Terakhir ke Level RM 3.756, Begini Prospeknya


Selasa, 19 Desember 2023 / 19:15 WIB
Harga CPO Menguat Sepekan Terakhir ke Level RM 3.756, Begini Prospeknya
ILUSTRASI. Pekerja memindahkan tandan buah segar (TBS) di salah satu perkebunan sawit Kota Bengkulu, Bengkulu, Selasa (21/11/2023). Harga CPO beranjak naik sepekan terakhir ke RM 3.700an, simak prospeknya.


Reporter: Nur Qolbi | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga crude palm oil (CPO) mulai merangkak naik dalam sepekan terakhir. Berdasarkan data Bloomberg, harga CPO kontrak pengiriman Maret 2024 ditutup di level RM 3.756 per metrik ton pada Selasa (19/12).

Angka tersebut naik 1,70% dari harga penutupan Rabu (13/12) yang berada di RM 3.693 per metrik ton. Namun, dibandingkan harga akhir November 2023 yang berada di RM 3.919 per metrik ton, harga CPO saat ini tercatat turun 4,16%.

Presiden Komisioner HFX International Berjangka Sutopo Widodo mengatakan, kenaikan harga belakangan ini kemungkinan disebabkan oleh berkurangnya pasokan, sedangkan permintaan meningkat. Harga diperkirakan bakal konsisten pada level yang baik, setidaknya untuk sementara waktu.

Baca Juga: Harga CPO Diramal Terkoreksi pada Akhir Tahun, Ini Alasannya

Refinitiv memproyeksi, Indonesia akan memproduksi 50,7 juta ton CPO pada tahun 2023, naik dari 45,1 juta ton pada 2022. Begitu juga Malaysia diproyeksi akan mencatatkan produksi sebanyak 18,4 juta ton tahun ini, naik dari 18,1 juta ton pada tahun sebelumnya.  

Sutopo memperkirakan, CPO akan diperdagangkan pada level RM 3.700 per metrik ton pada akhir tahun 2023. Sementara untuk kuartal I dan kuartal II 2024, harga CPO kemungkinan akan naik lagi ke RM 4.000 per metrik ton. 

Faktor utama yang terkait dengan perkiraan harga ini adalah pertimbangan lingkungan dan peningkatan biaya produksi karena perusahaan sawit enggan berekspansi. Biaya produksi yang dulunya US$ 100 per ton sekarang  meningkat menjadi US$ 400-US$ 500 per ton. 

"Marginnya masih ada tapi tidak eksponensial. Hal ini kemungkinan akan menjaga kestabilan harga," ucap Sutopo saat dihubungi Kontan.co.id, Selasa (19/12). 

Baca Juga: Harga CPO Tembus MYR 4.000 Per Ton, Begini Prospeknya ke Depan

Analis Mata Uang dan Komoditas Lukman Leong berpendapat, kenaikan harga CPO akhir-akhir ini disebabkan oleh antisipasi permintaan ke depannnya. Namun, pelemahan ringgit Malaysia juga bisa menjadi faktor pendorong. Hingga akhir tahun, harga CPO diperkirakan akan berkisar di RM 3.800 per metrik ton. 

Kemudian, untuk tahun 2024, Lukman memprediksi harga CPO dan komoditas akan cukup bullish. Potensi ini seiring dengan adanya harapan pemulihan ekonomi global dan turunnya suku bunga bank sentral yang pada akhirnya berpotensi mendorong permintaan. 

"Produksi dari Indonesia dan Malaysia tahun ini naik cukup besar, ini menekan harga. Namun tahun depan diharapkan produksi sudah memuncak sehingga kenaikan tidak akan signifikan dan mendukung harga," tutur Lukman. 

Baca Juga: Begini Sentimen Bursa CPO Terhadap Kinerja Emiten CPO

Akan tetapi, apabila terjadi kenaikan produksi seperti tahun ini, maka harga CPO tidak akan naik. Lukman memprediksi, harga CPO tahun 2024 akan berkisar di level RM 4.000-RM 4.200 per metrik ton. 

Lukman menyarankan trader untuk buy di level support yang berada di kisaran kisaran RM 3.600-RM 3.700 dan profit taking di RM 4.000-RM 4.200. Harga CPO berpotensi terkoreksi dalam jangka pendek tapi tidak signifikan. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Pre-IPO : Explained Supply Chain Management on Efficient Transportation Modeling (SCMETM)

[X]
×