Reporter: Dupla Kartini, Bloomberg | Editor: Dupla Kartini
KUALA LUMPUR. Minyak sawit mentah alias CPO lanjut reli, hari ini. Laju harga CPO terpicu kenaikan harga minyak mentah yang mengangkat daya tarik minyak sawit sebagai bahan biofuel.
Harga CPO untuk kontrak pengiriman Mei di bursa berjangka Malaysia (MDE) naik 0,85% ke level US$ 1.178,17 per ton pada pukul 13.12 WIB, dari penutupan kemarin di US$ 1.168,29 per ton.
Adapun harga minyak mentah menguat untuk hari kedua di New York, dan berada di atas US$ 100 per barel. Lonjakan harga minyak akibat spekulasi gejolak di Timur Tengah kemungkinan menyebar dari Libya ke Iran. Iran adalah produsen minyak kedua terbesar dalam organisasi negara-negara pengeskpor minyak (OPEC).
HwangDBS Vickers Research Sdn. menyebut, kenaikan harga minyak mentah bisa membuat produksi biodiesel kembali terangkat. "Tambahan permintaan dari segmen energi akan membantu penyerapan pasokan minyak sawit yang lebih tinggi," sebut HwangDBS dalam laporannya, hari ini.
Pada Februari, harga minyak sawit turun 8,9% di tengah spekulasi pasokan mungkin meningkat dari Malaysia dan Indonesia, karena curah hujan yang membaik.
Namun, HwangDBS memperkirakan, cadangan Malaysia mungkin akan bertambah seiring pulihnya panen sawit sejak April, dan memperkirakan harga rata-rata untuk tahun ini berkisar RM 2.500 hingga RM 3.000 per ton.
Sementara itu, CEO Malaysian Palm Oil Council Yusof Basiron menyebut, cadangan Malaysia mungkin akan bertambah pada semester kedua karena meningkatnya hasil panen. Hal ini akan menyebabkan harganya lebih rendah.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News