Reporter: RR Putri Werdiningsih | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - Harga minyak sawit mentah atau crude palm oil (CPO) memang tengah dalam tren pelemahan sejak awal pekan ini. Sejumlah analis memperkirakan, koreksi tersebut masih akan berlanjut hingga akhir kuartal III alias bulan September. Permintaan yang minim ditengarai tetap menjadi sentimen negatif yang bisa menghadang penguatan harga.
Faisyal, Analis PT Monex Investindo Futures melihat, sejauh ini tidak ada keadaan yang bisa meningkatkan permintaan minyak sawit. Setelah mengukir permintaan cukup tinggi saat lebaran kemarin, sampai akhir tahun diperkirakan tidak ada lagi potensi peningkatan. “Walaupun ada perayaan Diwali di India. tapi sepertinya kurang berdampak besar untuk mengerek permintaan,” kata Faisyal kepada Kontan, Kamis (31/8).
Hal serupa juga diungkapkan oleh Deddy Yusuf Siregar, Analis PT Asia Tradepoints Futures. Menurut Deddy, saat lebaran kemarin, beberapa importir seperti China dan India sebenarnya sudah mencicil untuk mengamankan pasokannya sejak dini.
Kata Deddy, kemungkinan permintaan baru akan datang lagi pada awal kuartal IV. "Di awal kuartal IV harga akan kembali menguat," ungkapnya.
Deddy menebak sampai akhir kuartal III CPO akan bergerak pada rentang harga RM 2.650 – RM 2.800 per metrik ton. Sedangkan Faisyal memperkirakan di akhir September harganya akan berkisar RM 2.630 – RM 2.600 per metrik ton.
Kemudian untuk Senin (4/8), Deddy memproyeksikan CPO akan berada di kisaran RM 2.688 – RM 2.750 per metrik ton dan sepekan ke depan RM 2.630 – RM. 2.600 per metrik ton. Sementara Faisyal memperkirakan pada Senin (4/8) harga CPO berada pada rentang RM 2.670 – RM 2.740 per metrik ton dan sepekan RM 2.650 – RM 2.800 per metrik ton.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News