CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.482.000   -35.000   -2,31%
  • USD/IDR 15.800   -121,00   -0,77%
  • IDX 7.322   55,53   0,76%
  • KOMPAS100 1.120   5,81   0,52%
  • LQ45 885   5,41   0,62%
  • ISSI 222   1,93   0,88%
  • IDX30 453   1,57   0,35%
  • IDXHIDIV20 545   1,27   0,23%
  • IDX80 128   0,70   0,54%
  • IDXV30 137   1,60   1,18%
  • IDXQ30 151   0,42   0,28%

Harga CPO berfluktuasi karena terpapar kekhawatiran virus corona


Kamis, 30 Januari 2020 / 08:00 WIB
Harga CPO berfluktuasi karena terpapar kekhawatiran virus corona
ILUSTRASI. Panen tandan buah segar kelapa sawit di Bogor, Jumat (14/6). Harga CPO bergerak fluktuatif terpengaruh oleh kekhawitaran pasar terhadap virus corona. KONTAN/Baihaki/14/6/2019


Reporter: Irene Sugiharti | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga CPO dalam beberapa hari ini bergerak fluktuatif terpengaruh oleh kekhawatiran pasar terhadap virus korona dan kecenderungan yang sudah menunjukkan overbought.

Mengutip Bloomberg, harga CPO di bursa KOJO Comodity hari ini (29/01) menguat hampir 6% ke harga RM 2.722 setelah sehari sebelumnya anjlok 10% dan berada di harga RM 2.575.

Baca Juga: Setelah ambruk, harga CPO mulai rebound ke MYR 2.736 per metrik ton

Analis Asia Ttrade Point Futures Deddy Yusuf nilai salah satu faktor yang pengaruhi harga CPO fluktuatif ialah kekhawatiran pasar terhadap virus corona.

“Kalau dilihat saat ini sentimen cukup kental pasar sedang dihantui kekhawatiran terhadap virus korona karena kankita tahu pasar China masih cukup menjadi patoka bagi kinerja ekspor negara-negara pengeskpor CPO seperti Indonesia dan Malaysia," kata Deddy yang dihubungi via jaringan seluler.

"Jadi saya lihat, kondisi ini yang menyebabkan harga CPO hingga hari ini bergerak cukup fluktuatif,” lanjut dia.

Di sisi lain Analis Central Capital Futures Wahyu Tribowo menilai pergerakan harga CPO disebabkan telah adanya overbought CPO yang telah menguat 36% sejak Oktober 2019 lalu. 

Baca Juga: Dirut PLN: Penggunaan CPO di PLTD mengakibatkan kerak mesin dan emisi lebih tinggi

Meskipun demikian Wahyu tidak menampik bahwa merambahnya virus korona saat ini di China membawa efek bagi pasar komoditas khususnya CPO pasalnya China yang merupakan eksportir CPO terbesar saat ini mengalami permintaan konsumsi.

Wahyu juga nilai, pekan ini harga CPO dapat menembus RM 3.150 didorong oleh pelemahan produksi dan permintaan yang tinggi dari Indonesia dan Malaysia. Selain itu Wahyu juga nilai pergerakan harga CPO saat ini juga dipengaruhi oleh faktor politik India dan Malaysia.

Ke depan sendiri Deddy nilai pasar CPO masih berpotensi berada di garis hijau sepanjang 2020 ini. Didorong oleh sentimen pemberlakuan program B20 di Malaysia dan B30 di Indonesia. 

Reuters yang sempat proyeksikan akan ada peningkatan produksi CPO baik di Indonesia maupun Malaysia dinilai Deddy tidak akan berpengaruh banyak karena pertumbuhan pasokan CPO akan diiringi oleh pertumbuhan permintaan. 

Baca Juga: Harga CPO langsung ambruk 5% selepas libur Tahun Baru Imlek

Deddy menambahkan, program B20 dan B30 dapat jadi katalis positif dalam jangka panjang karena program ini pun dirancang untuk program jangka panjang.

Sementara Wahyu menilai kendati prospeknya belum cerah, akan ada perbaikan pertumbuhan harga CPO di tahun 2020 dibanding tahun 2019.

“Outlook CPO 2020 lebih baik dari tahun 2019. Hanya saja ya tadi, walaupun rentang harga yang lebih baik, namun ancaman koreksi di level atas masih sangatlah potensial. Perbaikan di 2020 memang didukung membaiknya permintaan, karena ancaman krisis global seperti menjauh. Bahkan beberapa komoditas seperti nikel, paladium, terancam defisit yang signifikan," ujar Wahyu.

Baca Juga: Pertamina minta DMO minyak sawit demi jalankan program B100

"CPO pun bisa jadi agak terbatasi supply 2020 walau belum defisit. Lalu harapan trade deal US-China, serta sentimen pemilu AS yang biasanya bagus bagi financial market," kata dia.

"Kita lihat apakah tiga faktor tadi akan masih konsisten. Jika nantinya melemah, maka negatif sentimen akan seperti 2019. Namun saat ini belum ada sinyal ke arah tersebut,” ungkapnya.

Baca Juga: Pemerintah siapkan 21 kapsul di 19 daerah mengantisipasi penyebaran virus corona

Wahyu sebut harga CPO di tahun 2020 akan berada di range RM 2.600- RM 2.700 sebagai frequently area level konsolidasi. Sedangkan di range wajar harga CPO akan berada di kisaran rm 2.400- Rm 3.300. Adapun level oversold ada di kisaran RM 2.000- RM 3.330

Sementara Deddy menyebut, untuk Bulan Maret jika harga CPO masih bergerak di rentang RM 2.600 maka harga CPO masih akan bergerak bullish. Deddy sebut area support CPO saat ini masih berada di level Rm 2.600 dan jika harga CPO mampu bertahan di support ini maka harga CPO dapat kembali tembus RM 3.000.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×