Reporter: Hikma Dirgantara | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga Bitcoin akhirnya berhasil menembus kembali level US$ 40.000 per btc. Merujuk Coinmarketcap.com, pada pukul 17.25 WIB, harga Bitcoin berada di level US$ 40.424,08 per Btc. Level tersebut bahkan sudah menguat 26,76% dalam sepekan terakhir
Salah satu sentimen yang mengangkat harga Bitcoin adalah semakin banyaknya bank maupun pengelola dana investasi yang secara terbuka telah menerima pengelolaan investasi berbasis aset kripto. Terbaru, ada Bank of America dan JP Morgan yang sudah bersedia mengelola aset kripto.
CEO Triv.co.id, Gabriel Rey mengungkapkan, sentimen tersebut memang mengangkat harga Bitcoin. Hanya saja, dari sisi volume transaksi Bitcoin di on-chain sebenarnya tidak banyak berubah. Nilainya masih relatif rendah jika dibandingkan periode bull run pada Maret-Mei kemarin. Dia melihat, saat ini investor ritel justru masih cenderung ragu untuk masuk dan transaksi lagi.
Ketika bull run, saat itu investor terus transaksi, harga US$ 50.000 pun dibeli, sehingga banyak uang yang masuk ke pasar kripto. Tapi sekarang berbeda, justru banyak kekhawatiran bahwa harga bisa turun. Jadi walaupun harga Bitcoin sudah di US$ 35.000, ada kekhawatiran harga untuk turun ke US$ 30.000, dan seterusnya.
Baca Juga: Pertama kali sejak Juni, harga Bitcoin akhirnya tembus US$ 40.000
“Jadi dengan posisi investor ritel ini sedang diselimuti sentimen negatif, mereka jadi ragu untuk membeli Bitcoin dan aset kripto lainnya. Walaupun harga naik seperti saat ini, nyatanya volume transaksi on-chain cenderung rendah, tidak ada uang yang masuk ke pasar kripto,” kata Gabriel
Dengan kondisi saat ini, Gabriel memperkirakan pergerakan harga masih akan belum banyak berubah signifikan. Di satu sisi, ETF Bitcoin yang sedang diuji oleh SEC belum kunjung ada perkembangan berarti.
Baca Juga: Tokocrypto siapkan berbagai inisiasi proyek blockchain dalam waktu dekat
Walau begitu, Gabriel optimistis ETF Bitcoin akan mendapat persetujuan setidaknya pada akhir tahun ini. Ia menilai SEC dalam posisi untuk segera menyetujui ETF Bitcoin mengingat negara-negara di sekitar Amerika Serikat sudah memiliki ETF Bitcoin. Hal ini diperkirakan bisa jadi katalis positif untuk Bitcoin.
Jika melihat pergerakan harga saat ini, hitungan Gabriel, level support Bitcoin berada di US$ 30.000 per Btc dan level resistance berada di US$ 42.000 per Btc. Jika tembus resistance, ada potensi harga Bitcoin masih akan menguat.
CEO Eqonex, sebuah perusahaan layanan kripto, Richard Byworth optimistis bahwa Bitcoin masih akan bullish pada sisa tahun ini. Penutupan penambang Bitcoin di China telah menekan harga Bitcoin. Tapi secara jangka panjang, hal ini justru akan membuat Bitcoin lebih resilient.
Di satu sisi, pengawasan terhadap peraturan industri kripto saat ini juga akan membantu pengembangan kerangka jangka panjang bagi para pelaku industri kripto untuk menyiapkan jalur bagi investor institusi.
Baca Juga: Harga Bitcoin akhirnya tembus US$ 40.000, pertama sejak Juni
“Road map untuk industri kripto ke depan adalah meluncurkan produk turunan, menyiapkan kebutuhan utama bagi investor institusi yang diharapkan bisa mengurangi volatilitas dan adopsi lebih lanjut,” ujar Richard seperti dilansir dari Coindesk.
Secara jangka panjang, dia percaya Bitcoin bisa bergerak menuju US$ 175.000 per Btc jika hal tersebut dapat dioptimalkan.
Selanjutnya: Bank of America terima pengelolaan dana dengan aset kripto, harga Bitcoin melejit
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News