Reporter: Nadya Zahira | Editor: Noverius Laoli
Menurut CME FedWatchtools, meskipun The Fed akan kembali mempertahankan suku bunganya pada FOMC 31 Juli, namun probabilitas penurunan suku bunga 25 bps atau 0,25% pada FOMC 18 September meningkat menjadi 91,2%.
Dengan demikian, Panji mengatakan bahwa pemotongan suku bunga menguntungkan aset berisiko, termasuk Bitcoin, dan diperkirakan akan memicu reli di pasar saham dan tradisional.
Beberapa perusahaan institusional memproyeksikan pemotongan suku bunga pada September dan akhir tahun karena inflasi mendingin.
Baca Juga: Harga Bitcoin Kembali Naik Imbas Upaya Pembunuhan Trump, Begini Proyeksinya
“Arus masuk besar ke ETF Bitcoin di AS dan global menunjukkan ketahanan pasar crypto dan minat institusional yang kuat, menjadi indikator positif untuk masa depan,” kata dia.
Sementara itu, Panji menuturkan bahwa perdagangan ETF Bitcoin spot di AS mencatat minggu yang sukses. Berdasarkan data dari SoSoValue, pada Jumat (12/7), ETF Bitcoin spot AS mencatat arus masuk sebesar US$ 310 juta, menjadikannya arus masuk harian terbesar dalam 5 minggu terakhir.
“Selama periode perdagangan 8-12 Juli, net inflow perdagangan ETF Bitcoin spot di AS melampaui US$ 1 miliar,” ungkapnya.
Baca Juga: Pasar Kripto Belum Respons Positif Melandainya Data Inflasi AS
Panji memproyeksi, jika harga BTC bertahan di atas support US$ 64.000, maka dapat lanjut naik ke resistance selanjutnya di level US$ 69.000. Namun, apabila turun di bawah US$ 63.000, maka harga Bitcoin bisa kembali melemah ke posisi US$ 62.000.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News