Reporter: Nadya Zahira | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Politik Amerika Serikat (AS) mendominasi perhatian investor akhir pekan lalu, terutama setelah upaya pembunuhan terhadap mantan Presiden Donald Trump yang gagal. Pasar kripto, terutama Bitcoin (BTC) merespons dengan lonjakan harga yang signifikan.
Trader Tokocrypto, Fyqieh Fachrur mengatakan, peristiwa dramatis ini secara langsung mempengaruhi pasar kripto, mengirimkan harga Bitcoin naik 4% menjadi US$ 60.300 pada perdagangan Senin (15/7) pagi, mencapai level tertinggi dalam 10 hari terakhir.
Sedangkan berdasarkan CoinmarketCap, harga Bitcoin naik 4,56% ke level US$ 62.878 pada Senin (15/7) pukul 15.00 WIB. Menuru Fyqieh, lonjakan tajam ini tidak hanya membalikkan tren penurunan baru-baru ini, tetapi juga mengejutkan banyak trader dan investor.
Fyqieh menilai, lonjakan harga ini dipicu oleh sentimen positif terhadap Trump, yang baru-baru ini menunjukkan dukungan kuat terhadap industri kripto. Upaya pembunuhan tersebut dianggap sebagai berita pro-Trump, yang bersamaan dengan dukungannya terhadap Bitcoin, memicu reaksi positif di kalangan investor.
Baca Juga: Bitcoin Melonjak ke Level Tertinggi Pasca Penambakan Trump
“Para pelaku pasar mulai mempertimbangkan kemungkinan kemenangan Trump dalam pemilihan presiden mendatang, yang bisa meningkatkan nilai Bitcoin,” kata Fyqieh kepada Kontan.co.id, Senin (15/7).
Dia menjelaskan bahwa Trump secara aktif mengejar suara dari komunitas kripto, yang berpotensi mempengaruhi hasil pemilu. Trump juga dijadwalkan untuk berbicara di konferensi Bitcoin di Nashville, Tennessee.
“Mungkin juga dengan hal ini, ada kemajuan dalam memperkenalkan kerangka regulasi kripto yang sangat dibutuhkan untuk mendorong inovasi sekaligus melindungi konsumen,” kata dia.
Sentimen Kripto Pekan Ini
Lebih lanjut, Fyqieh mengatakan bahwa pada Senin (15/7), Ketua The Fed, Jerome Powell berpidato. Dukungan terhadap pemangkasan suku bunga AS pada bulan September dapat memicu spekulasi tentang penurunan lanjutan pada bulan Desember.
Menurut dia, jika pemangkasan suku bunga Fed pada tahun 2024 dilakukan sebanyak dua kali atau lebih, maka dapat mendongkrak permintaan terhadap aset kripto. Selain itu, angka inflasi AS baru-baru ini juga meningkatkan taruhan investor pada pemangkasan suku bunga Fed pada bulan September.
“Meningkatnya taruhan pada pemangkasan suku bunga Fed pada bulan September mendorong permintaan pembeli untuk ETF BTC spot AS,” kata Fyqieh.
Baca Juga: Harga Bitcoin Terburuk Hampir Satu Tahun Karena Kekhawatiran Likuidasi Mt. Gox
Dia menyebutkan, pada Jumat (12/7), pasar ETF BTC mencatat total arus masuk bersih sebesar US$ 1,05 miliar, tertinggi sejak minggu pertama bulan Juni yang sebesar US$ 1,83 miliar.
Tak hanya itu, Pemerintah Jerman baru-baru ini mengakhiri aksi jual Bitcoin secara besar-besaran, yang telah dimulai pada 19 Juni 2024, dan sentimen antisipasi persetujuan perdagangan ETF Ethereum spot di AS pada 18 Juli mendatang bisa menjadi pendorong positif bagi pasar kripto.
“Kemudian, SEC AS telah mengumumkan akan mengadakan pertemuan "tertutup" pada tanggal 18 Juli. Pertemuan tersebut dapat difokuskan pada penyelesaian potensial dalam gugatan Ripple vs SEC,” imbuhnya.
Fyqieh menilai, jika semua prediksi tepat dan Ketua The Fed yang bersikap dovish, maka dapat mendukung pergerakan Bitcoin menuju level US$ 70.000.
Baca Juga: Dukungan Donald Trump pada Pertumbuhan Aset Kripto Sebagai Sinyal Positif
Meski demikian, dia menegaskan bahwa investor harus tetap waspada akan adanya pembalikan tren mendadak, karena fluktuasi pasar kripto dapat terjadi dengan cepat dan tidak terduga
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
