Reporter: Akmalal Hamdhi | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - Memasuki pekan ketiga Oktober, harga aset kripto terpantau kembali menuju zona hijau. Bitcoin (BTC) mencatat lonjakan harga signifikan bergerak ke atas level harga US$ 27.000 atau sekitar Rp 424 juta.
Trader Tokocrypto Fyqieh Fachrur mengatakan, semakin lama kenaikan bisa mempertahankan harga di atas US$ 27.000, maka semakin besar pula kemungkinan pergerakan selanjutnya akan lebih tinggi. Pergerakan bullish pada Bitcoin kemungkinan akan memacu pembelian altcoin tertentu karena pasar kripto dinilai sudah dalam tren positif.
Fyqieh menjelaskan, penguatan aset kripto ini bermula dari kabar perusahaan otomotif, Ferrari yang masuk ke dunia kripto, dengan rencana mengizinkan pembayaran kripto untuk mobil mewah di Eropa.
Kemudian, perkembangan terbaru dari persetujuan Bitcoin ETF telah menambah momentum positif bagi pasar kripto. Baru-baru ini, Komisi Sekuritas dan Bursa Amerika Serikat (SEC) tidak akan menentang banding dari Grayscale Investment untuk mengkonversi Bitcoin Trust menjadi produk ETF yang berpotensi membuka jalan bagi perdagangan ETF Bitcoin pertama di AS.
“Para pelaku pasar sangat menantikan persetujuan AS terhadap ETF Bitcoin spot karena mereka memperkirakan bahwa peluncurannya dapat meningkatkan permintaan institusional yang lebih luas dan menarik gelombang modal segar,” jelas Fyqieh dalam siaran pers, Senin (16/10).
Baca Juga: SEC Kasih Kode Terima Perdagangan Bitcoin ETF, Harga BItcoin Cs Kompak Naik
Fyqieh berujar, potensi diperkenalkannya ETF Bitcoin pada bulan Januari 2024 akan mempermanis momentum halving BTC yang akan terjadi hanya enam bulan lagi. Banyak pihak meyakini momentum besar bagi Bitcoin akan segera tiba.
Selain itu, kenaikan harga aset kripto turut dipengaruhi oleh aksi whale BTC yang mengakumulasi lebih dari 117 token Bitcoin selama 48 jam terakhir. Akumulasi pada wallet ini mencerminkan minat yang semakin besar terhadap kripto, terutama Bitcoin.
Fyqieh mencermati, banyaknya sentimen positif dan lonjakan harga kripto telah menyebabkan Fear & Greed Index mengalami perubahan positif. Saat ini, indeks berada di kategori Netral dengan skor 47, meningkat dari posisi sebelumnya di zona Takut yang berada di skor 45.
Ini menunjukkan bahwa investor sedang lebih percaya diri dalam pasar kripto, namun mereka juga tetap berhati-hati. Meskipun demikian, perubahan ini dapat terus berfluktuasi mengikuti perkembangan pasar yang terus berubah.
Sementara itu, Fyqieh melihat kemungkinan kondisi pasar yang datar dengan volatilitas yang tetap rendah di pekan ini. Hal tersebut disebabkan oleh absennya data makroekonomi penting yang dapat memberikan dorongan signifikan.
Namun, perlu dicatat bahwa perhatian pasar mungkin akan tertuju pada perkembangan terkait konflik Israel-Hamas. Apabila konflik ini memperluas cakupannya ke wilayah Timur Tengah, kemungkinan besar akan memberikan dukungan tambahan terhadap harga minyak.
Peran Iran dalam konflik ini menjadi perhatian utama, mengingat Iran adalah produsen minyak terbesar kelima di dunia.
Baca Juga: Angin Segar Industri Kripto, Perdagangan Bitcoin ETF Bakal Disetujui Awal Tahun Depan
“Beberapa analis berpendapat bahwa aktivitas harga baru-baru ini di pasar Bitcoin tidak terlalu bullish atau bearish, melainkan menunjukkan keseimbangan antara pembeli dan penjual. Oleh karena itu, Bitcoin akan terus menghadapi perdagangan terbatas hingga beberapa berita besar terjadi,” tutur Fyqieh.
Analisis Harga Bitcoin
Fyqieh menganalisis, harga Bitcoin baru-baru ini menembus US$ 27.000 dan melonjak di atas EMA 20 hari. Lonjakan di atas EMA 50 hari akan menandakan kekuatan awal, berpotensi mengirim harga menuju resistance kritis di US$ 28.600 atau setara Rp 449 juta.
Penutupan di atas level ini mungkin menunjukkan dimulainya pergerakan naik jangka pendek menuju US$ 30.000. Tapi, ada potensi dorongan penjual untuk taking profit diperkirakan akan memasang pertahanan yang kuat di level ini.
Alternatifnya, jika harga turun dan menyelam di bawah rata-rata pergerakan sederhana 50 hari (US$ 26.671), ini akan menandakan bahwa penurunan telah menegaskan supremasinya.
Pertama-tama mungkin harga turun ke US$ 25.990 yang berpotensi akan menarik pembelian agresif oleh para pembeli.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News