kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.440.000   -4.000   -0,28%
  • USD/IDR 15.339   1,00   0,01%
  • IDX 7.829   -2,64   -0,03%
  • KOMPAS100 1.196   2,88   0,24%
  • LQ45 970   3,33   0,34%
  • ISSI 228   0,02   0,01%
  • IDX30 495   1,66   0,34%
  • IDXHIDIV20 597   3,35   0,56%
  • IDX80 136   0,44   0,33%
  • IDXV30 140   0,56   0,40%
  • IDXQ30 166   1,10   0,67%

Harga Batubara Tertekan, Kinerja Indo Tambangraya (ITMG) Diproyeksi Melandai di 2023


Selasa, 26 September 2023 / 14:53 WIB
Harga Batubara Tertekan, Kinerja Indo Tambangraya (ITMG) Diproyeksi Melandai di 2023
ILUSTRASI. Harga Batubara Tertekan, Kinerja Indo Tambangraya (ITMG) Diproyeksi Melandai di 2023


Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. PT Indo Tambangraya Tbk (ITMG) diperkirakan akan sulit mencetak pertumbuhan kinerja hingga akhir 2023. Tekanan harga batubara global menjadi penyebab utama kinerja perseroan masih sulit bangkit.

Equity and Economics Analyst KGI Sekuritas, Rovandi, mengatakan, sumber utama usaha perseroan dari produksi dan penjualan batubara. Sehingga, kinerjanya sangat dipengaruhi oleh harga batubara global.

Pada semester II, harga batubara sedikit mengalami penguatan dari level terendahnya akibat harga minyak mentah yang naik setelah suplai di kendalikan oleh OPEC dan Rusia.

Baca Juga: Memburu Cuan dari Sejumlah Emiten yang Royal Tebar Dividen di Akhir Tahun

“Kinerja ITMG pada semester II akan lebih baik dari semester I, tetapi tetap akan sulit untuk kembali ke rekor tertinggi di tahun 2022,” ujarnya kepada Kontan.co.id, Selasa (26/9).

Sebagai informasi, berdasarkan Trading Economics, harga batubara sebulan terakhir menguat 0,95%. Meskipun secara tahunan (YoY) telah turun 63,47%.

Analis Ciptadana Sekuritas Asia Thomas Radityo juga sepakat bahwa tekanan harga masih menjadi pemberat kinerja ITMG tahun ini. Hal ini terlihat dari kinerja semester I yang melemah.

Thomas memaparkan, laba bersih ITMG di kuartal II turun 32% secara kuartalan (QoQ) menjadi US$ 124,2 juta. Hal itu diakibatkan rata-rata harga jual (ASP) yang lebih rendah dan penurunan margin secara keseluruhan. Alhasil, secara kumulatif laba bersih semester I turun 33,4% YoY menjadi US$ 306,9 juta.

Baca Juga: Harga Batubara dan Minyak Memanas, Cek Rekomendasi Saham Emiten Energi

Untuk tahun ini, Thomas menyebutkan manajemen menargetkan volume penjualan batubara sebesar 21,5 juta ton. Optimisme itu didorong dari kondisi pertambangan yang lebih baik di semester II.

Thomas melihat, target tersebut masih dapat dicapai. Hanya saja, ia merevisi turun proyeksi ASP ITMG sebesar 10,8% menjadi US$ 127/ton dari sebelumnya US$ 143/ton.

Beriringan dengan penurunan ASP, Ciptadana Sekuritas Asia juga merevisi turun proyeksi pendapatan dan laba bersih ITMG. Pendapatan direvisi turun 10,8% menjadi US$ 2,71 miliar dan laba bersih diturunkan 5,4% menjadi US$ 528 juta.

Baca Juga: Permintaan Ekspor Batubara RI ke Tiongkok Diperkirakan Naik Tahun Ini

Thomas juga menurunkan pandangannya terkait sektor batubara menjadi netral dari overweight. “Karena kami memperkirakan pertumbuhan permintaan jangka panjang yang minim akan berdampak negatif pada harga batubara dan membebani profitabilitas dalam jangka panjang.

Oleh sebab itu, ia pun menurunkan rating ITMG menjadi sell dengan target harga yang diturunkan menjadi Rp 23.500 dari sebelumnya Rp 29.500 per saham. Sementara Rovandi masih merekomendasikan hold ITMG dengan target harga Rp 30.500 per saham.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung Supply Chain Management Principles (SCMP)

[X]
×