Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Noverius Laoli
Untuk tahun ini, Thomas menyebutkan manajemen menargetkan volume penjualan batubara sebesar 21,5 juta ton. Optimisme itu didorong dari kondisi pertambangan yang lebih baik di semester II.
Thomas melihat, target tersebut masih dapat dicapai. Hanya saja, ia merevisi turun proyeksi ASP ITMG sebesar 10,8% menjadi US$ 127/ton dari sebelumnya US$ 143/ton.
Beriringan dengan penurunan ASP, Ciptadana Sekuritas Asia juga merevisi turun proyeksi pendapatan dan laba bersih ITMG. Pendapatan direvisi turun 10,8% menjadi US$ 2,71 miliar dan laba bersih diturunkan 5,4% menjadi US$ 528 juta.
Baca Juga: Permintaan Ekspor Batubara RI ke Tiongkok Diperkirakan Naik Tahun Ini
Thomas juga menurunkan pandangannya terkait sektor batubara menjadi netral dari overweight. “Karena kami memperkirakan pertumbuhan permintaan jangka panjang yang minim akan berdampak negatif pada harga batubara dan membebani profitabilitas dalam jangka panjang.
Oleh sebab itu, ia pun menurunkan rating ITMG menjadi sell dengan target harga yang diturunkan menjadi Rp 23.500 dari sebelumnya Rp 29.500 per saham. Sementara Rovandi masih merekomendasikan hold ITMG dengan target harga Rp 30.500 per saham.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News