kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45927,64   6,18   0.67%
  • EMAS1.325.000 -1,34%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Harga Batubara Masih Bisa Naik, Cermati Rekomendasi Saham HRUM, PTBA, ADRO dan ITMG


Sabtu, 16 Juli 2022 / 15:10 WIB
Harga Batubara Masih Bisa Naik, Cermati Rekomendasi Saham HRUM, PTBA, ADRO dan ITMG
ILUSTRASI. Pekerja melakukan bongkar muat batubara dari kapal tongkang ke truk di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta (2/5). Saham Emiten Batubara Masih Tetap Mempesona.


Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Harga batubara masih membara. Mengutip Bloomberg, harga batubara ICE Newcastle untuk kontrak September 2022 berada di level US$ 399,25 per metrik ton (MT) pada perdagangan Kamis (14/7). Level ini sudah melesat 227,25% dari harga batubara pada akhir 2021.

Analis Sucor Sekuritas Andreas Yordan Tarigan menilai, harga batubara masih akan kuat sampai akhir tahun ini, setidaknya di level US$ 300 per ton. Penyebabnya, boikot beberapa negara termasuk Inggris, Korea Selatan, dan Jepang terhadap produk batubara Rusia.

Negara-negara itu sebelumnya mengimpor hingga 100 juta ton batubara dari Rusia. Di sisi lain, negara produsen seperti Australia, Indonesia, dan Kolombia terkendala menaikkan produksi.

"Oleh karena itu, kami memperkirakan suplai yang ketat terus berlanjut," terang Andreas, Jumat (15/7).

Baca Juga: Harga Batubara Masih Tinggi, Analis Jagokan Saham-saham Emiten Batubara Ini

Panasnya harga batubara dipercaya masih dapat mendongkrak harga jual rata-rata alias average selling price (ASP), pendapatan, dan laba emiten batubara. Karena itu, analis melihat potensi upside harga saham batubara.

Potensi upside

Salah satu emiten tambang batubara yang direkomendasikan Andreas adalah PT Harum Energy Tbk (HRUM), dengan target harga Rp 3.400.

Menurut Andreas, HRUM merupakan perusahaan yang memimpin harga batubara termal. Harga batubara yang tinggi ini tentu akan mendorong pertumbuhan ASP Harum.

HRUM juga akan menaikkan produksinya di tambang Mahakam Sumber Jaya (MSJ) Blok D yang mempunyai batubara dengan kalori tinggi. Peningkatan campuran nilai kalori tersebut menyebabkan pertumbuhan ASP yang signifikan bagi HRUM.

"Di sisi lain, HRUM baru saja memulai produksi smelter nikel Infei Metal Industry (IMI) di tahun ini, dan bersiap memulai produksi di tambang nikel PT Position (POS) di tahun depan," terang Andreas.

Baca Juga: Harga Batubara Masih Panas, Intip Rekomendasi Saham dari Analis Berikut Ini

Analis Panin Sekuritas Felix Darmawan pun saat ini tetap optimistis terhadap saham-saham batubara. Ada potensi upside seiring ekspektasi pemulihan produksi yang sempat terganggu cuaca di awal tahun.

 

Felix menyematkan rating overweight untuk sektor batubara. Saham pilihan utamanya yakni ADRO dengan target harga Rp 3.400. Dia juga merekomendasikan beli saham PTBA dengan target harga Rp 4.600 dan ITMG dengan target harga Rp 40.000, naik dari sebelumnya Rp 32.500.

Analis Mirae Asset Sekuritas Indonesia Juan Harahap juga mempertahankan rating overweight di sektor batubara. Juan menjadikan ADRO sebagai pilihan utama, seiring dengan proyeksi lonjakan laba bersih dan diversifikasi bisnis non-batubara.

Juan merekomendasikan beli saham ADRO dengan target harga Rp 3.850 dan ITMG Rp 39.400. Sementara untuk PTBA, trading buy dengan target harga Rp 4.500.

Baca Juga: Akan Buyback Rp 5 Triliun, Apakah Saham UNTR Bagus Dibeli?

Namun Andreas mengingatkan, resesi global dan turunnya permintaan akibat ledakan kembali Covid-19, menghantam batubara.

Bahkan Panin Sekuritas berekspektasi permintaan batubara akan menurun dalam jangka menengah, 2 tahun sampai 4 tahun seiring penggunaan energi baru terbarukan atau biasa disingkat EBT.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Trik & Tips yang Aman Menggunakan Pihak Ketiga (Agency, Debt Collector & Advokat) dalam Penagihan Kredit / Piutang Macet Managing Customer Expectations and Dealing with Complaints

[X]
×