Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga batubara diyakini masih akan solid hingga tutup tahun 2021. Analis Mirae Asset Sekuritas Indonesia Juan Harahap pun merevisi naik asumsi harga batubara global untuk tahun 2021.
Tahun ini, harga batubara diproyeksi berada di level US$ 126 per ton, naik dari proyeksi sebelumnya yang ada di level US$ 85 per ton. Sementara tahun depan, harga batubara diproyeksi berada di kisaran US$ 100 per ton, naik dari proyeksi sebelumnya di US$ 70 per ton.
Kenaikan target harga batubara global ini akhirnya berdampak pada kinerja emiten batubara. Salah satunya adalah PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG). Mirae Asset pun mengerek target laba bersih ITMG untuk tahun 2021 dan 2022.
Untuk laba bersih ITMG di 2021, Juan mengerek target sebesar 71,0% menjadi US$ 424 juta. Jumlah itu melejit 1.075,1% dibandingkan laba bersih Indo Tambagraya di tahun lalu.
Sementara untuk tahun depan, Juan menaikkan proyeksi laba bersih ITMG sebesar 92,3% menjadi US$ 302 juta. Proyeksi itu turun 28,8% dari target tahun 2021.
Baca Juga: Ini faktor yang membuat laba Indo Tambangraya (ITMG) melejit 579% hingga kuartal III
“Seiring adanya revisi perkiraan laba bersih, kami mempertahankan rekomendasi beli kami untuk saham ITMG dengan target harga yang lebih tinggi sebesar Rp 25.000, dari sebelumnya Rp 22.800,” tulis Juan dalam riset, Selasa (16/11).
Namun, dia juga menggarisbawahi adanya risiko dari rekomendasi ini. Yakni melemahnya harga batubara global dan perubahan regulasi.
Indo Tambangraya mencatat pendapatan pada kuartal III-2021 sebesar US$ 647 juta naik 65% secara kuartalan dan naik 195,1% secara tahunan. Jika diakumulasikan, berarti total pendapatan dalam sembilan bulan pertama yang dikantongi ITMG mencapai US$ 1,3 miliar, naik 51,8% dari realisasi pendapatan di periode yang sama tahun lalu.
Pertumbuhan pendapatan terutama didorong oleh harga jual rerata atau average selling price (ASP) yang naik sebesar 38,2% secara triwulanan menjadi US$ 111,0 per ton. Naiknya ASP dikombinasikan dengan volume penjualan yang lebih tinggi 18,4% secara kuartalan sebesar 5,8 juta ton
Realisasi pendapatan ITMG tersebut berada di atas perkiraan yang dipasang Mirae Asset yang mewakili 79,2% dari proyeksi. Akan tetapi, proyeksi ini sejalan dengan konsensus yang mewakili 111,7% dari perkiraan.
Dari sana, ITMG membukukan laba bersih sebesar US$ 271 juta per akhir kuartal III-2021. Realisasi ini melejit 578,9% secara tahunan.
Juan menyebut, laba bersih ITMG sudah berada di atas perkiraan Mirae Asset yang mewakili run-rate 109,5% dan mewakili 85,6% run-rate milik konsensus.
Selanjutnya: Rupiah spot masih melemah ke Rp 14.246 per dolar AS pada tengah hari ini (22/11)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News