Reporter: Cipta Wahyana | Editor: Cipta Wahyana
JAKARTA. Para investor tengah harap-harap cemas menanti pergerakan harga saham PT Bumi Resources Tbk (BUMI). Sejak Senin (16/8), BUMI kembali menjadi topik hot di berbagai milis trader saham.
Maklum, tren penurunan harga saham BUMI memang seperti tak terbendung. Pada Senin (16/8), harga saham BUMi ditutup di level
Rp 1.490 per saham. Asal tahu saja, ini merupakan harga terendah saham BUMI dalam setahun terakhir. Jika dihitung sejak awal 2010, harga saham BUMI telah merosot 38,56%.
Selain sentimen negatif memang masih melingkupi saham-saham Grup Bakrie, penurunan harga batubara belakangan ini juga turut memicu kejatuhan saham BUMI. Di akhir pekan lalu (13/8), harga batubara termal di pelabuhan Newcastle, Australia, ditutup di level US$ 86,95 per ton. Ini merupakan harga terendah dalam delapan bulan terakhir.
Melihat perkembangan ini, banyak investor mulai pesimistis harga saham BUMI bisa bangkit. Bahkan, beberapa trader mulai membayangkan harga saham BUMI kembali berada di bawah Rp 1.000 per saham.
Sekedar mengingatkan, harga saham BUMI pernah terpuruk hingga mencapai level Rp 425 per saham pada tanggal 15 Januari 2009. Setelah itu, harga saham BUMI kembali mendaki dan sempat mencapai Rp 3.375 per saham pada 24 September 2009, sebelum kemudian kembali terjun bebas.
Padahal, di masa jayanya dua tahun lalu, tepatnya pada tanggal 12 Juni 2008, harga saham BUMI pernah mencapai rekor tertinggi
Rp 8.550 per saham.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News