Reporter: Dyah Megasari, Yohan Rubiyantoro | Editor: Uji Agung Santosa
JAKARTA. Harga batubara tergelincir. Harga batubara di pelabuhan Newscastle, Australia, yang biasa menjadi acuan di pasar Asia, akhir pekan lalu ditutup di angka US$ 86,95 per ton, melorot 5,66% dari pekan sebelumnya di US$ 91,87 per ton.
Tren harga yang melandai tentu akan berimbas ke rapor emiten batubara. Itu sebabnya, sejumlah emiten sudah merancang strategi untuk mengurangi dampak buruk dari penurunan harga.
PT Tambang Bukit Asam Tbk (PTBA) berniat memperpendek masa kontrak penjualan dengan pembeli mancanegara dari semula per enam bulan menjadi per tiga bulan. "Jadi kami bisa memanfaatkan fluktuasi harga batubara," terang Achmad Sudarto, Sekretaris Perusahaan PTBA.
PTBA juga berencana menggenjot volume produksi dengan mengakuisisi sejumlah perusahaan tambang di Kalimantan. PTBA menargetkan, produksi tahun ini mencapai 14,5 juta ton, meningkat 15% dari volume produksi di 2009.
Christine Salim, Analis Samuel Sekuritas Indonesia menambahkan, volume produksi PTBA bisa naik lebih tinggi lagi. "Jika rel kereta api batubara sudah beroperasi, kapasitas produksi PTBA akan naik hingga dua kali lipat," ujar Cristine.
Diversifikasi ekspor
Sedangkan PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG) menghindari sawab penurunan harga di pasar global dengan mengalihkan pasar ekspor. Jika sebelumnya Jepang menjadi tujuan utama ekspor, ITMG mulai tahun ini juga menyasar pasar Eropa, Taiwan, China, dan Korea.
ITMG menargetkan penjualan batubara sepanjang tahun ini mencapai 23 juta ton. "Jumlah kontrak yang sudah kami teken sekitar 81% dari target penjualan 2010," ujar Direktur Keuangan ITMG Edward Manurung.
Sementara PT Bayan Resources Tbk (BYAN) punya cara lain menaikkan pendapatan. Emiten saham ini mendirikan pabrik peningkatan kualitas batubara berkapasitas 1 juta ton per tahun.
Para analis menilai harga saham sektor tambang batubara sudah kemahalan. Analis meminta investor tidak gegabah berbelanja saham batubara. "Ada saham yang sudah mahal. Ini terlihat dari rasio harga terhadap laba (PE) saham-saham itu yang melebihi PE pasar," ujar Shurabi Chopra, Analis Bahana Securities.
Saat ini, PE beberapa saham batubara memang telah mendekati angka 20 kali. Berikut ini PE beberapa saham batubara berdasarkan data RTI pada pukul 10.15 WIB
ADRO Rp 2.050 18,98 kali
ITMG Rp 38.700 17,95 kali
PTBA Rp 16.300 20,69 kali
BYAN Rp 8.400 11,95 kali
BUMI Rp 1.540 8,46 kali
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News