Reporter: Nadya Zahira | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bisnis air minum dalam kemasan (AMDK) diproyeksi akan meningkat di 2024, termasuk penjualan PT Sariguna Primatirta Tbk (CLEO). Hal ini merupakan imbas dari adanya hajatan Pemilu yang dilakukan serentak di Indonesia.
Analis PT Kanaka Hita Solvera (KHS) Andhika Cipta Labora mengatakan, CLEO pada tahun ini kinerjanya diprediksi akan naik seiring dengan penjualannya yang juga berpotensi bisa naik hingga 70%. Hal ini didorong oleh tahun politik sehingga membuat permintaan menjadi naik.
“Bisnis minuman dalam kemasan mempunyai prospek yang baik pada tahun 2024, termasuk CLEO karena adanya tahun politik sehingga membuat permintaan naik dan berpeluang untuk meningkatkan kinerja CLEO di tahun ini,” ujar Andhika kepada Kontan.co.id, Selasa (23/1).
Dia menyebutkan, pada tahun 2023 sendiri per kuartal III-2023, kinerja CLEO membukukan kinerja yang bagus karena laba meningkat hingga 35,7% secara year on year (YoY) daripada kuartal III-2022.
Baca Juga: Memilah Saham Transportasi dan Logistik yang Punya Prospek Apik, Cek Rekomendasi Ini
Andhika pun merekomendasikan buy on weakness saham CLEO dengan target harga Rp 730 per saham.
Selaras dengan hal ini, Senior Investment Information Mirae Asset Sekuritas Indonesia Nafan Aji Gusta juga mengatakan pada tahun ini, kinerja bisnis dan penjualan CLEO akan meningkat. Karena berkaca dari pertumbuhan bisnisnya yang sangat progresif, baik dari sisi top line maupun dari sisi bottom line.
“Apalagi pertumbuhan kinerjanya juga dibantu oleh perekonomian domestik yang sedang meningkat akibat adanya Pemilu di tahun ini,” ujar Nafan kepada Kontan.co.id, Senin (22/1).
Nafan mengatakan, bahwa kinerja fundamental CLEO setiap tahunnya sudah menunjukkan performa yang intensif.
Ditambah CLEO memiliki rencana ekspansi bisnis dengan membangun pabrik baru, sehingga akan meningkatkan kinerja CLEO untuk terus memperkuat penjualannya, karena ini juga bisa memicu peningkatan revenue atau pendapatan dari perseroan itu sendiri.
“Memang sebenarnya kita akui bahwa bisnis air mineral di Tabah Air memang dalam keadaan oversupply, maka dari itu harganya juga sangat relatif terjangkau bagi masyarakat,” kata dia.
Menurutnya, pergerakan saham CLEO harus mampu menjadi penguasa di pangsa pasarnya. Namun, masalahnya CLEO harus menghadapi persaingan kompetisi yang terjadi di industri air mineral kemasan.
Tapi terlepas dari hal itu, kata Nafan, CLEO diprediksi masih bisa meningkatkan pertumbuhan kinerja bisnisnya di tahun ini. Nafan pun merekomendasikan hold untuk saham CLEO, dengan target harga Rp 680 per saham.
Baca Juga: Tower Bersama (TBIG) Terbitkan Obligasi Rp 2,7 Triliun, Ini Rekomendasi Sahamnya
Di sisi lain, Pengamat pasar modal & founder WH-Project William Hartanto mengatakan, terkait saham CLEO, rekomendasinya buy dengan support 635 dan resistance 735 dengan target harga Rp 820 per saham.
PT Sariguna Primatirta Tbk (CLEO) sendiri optimistis dapat memenuhi target pertumbuhan penjualan dan laba bersih dobel digit di tiap tahun, tidak terkecuali 2024. Optimisme tersebut didukung oleh aktifnya entitas Tanobel Group ini dalam ekspansi bisnis.
Terbaru, memasuki 2024, CLEO kembali mengucurkan capex berjumlah Rp 300 miliar untuk membangun tiga pabrik air minum baru di Palu, Pontianak, dan Pekanbaru. Pembangunan pabrik ini disertai dengan penambahan armada dan cabang-cabang distribusi.
Ekspansi yang agresif ini dilakukan CLEO demi memaksimalkan pertumbuhan pasar AMDK di luar Pulau Jawa. Lantas, pihak CLEO optimistis dapat memenuhi target pertumbuhan dobel digit pada top line dan bottom line pada 2024.
"Dalam 5 tahun terakhir, CLEO terus mencatatkan pertumbuhan penjualan dobel digit, melebihi rata-rata pertumbuhan industri AMDK yang hanya sekitar 5%," kata Direktur Utama CLEO Melisa Patricia Tanoko pada Rabu (17/1) lalu.
Berkaca pada laporan keuangan, penjualan bersih CLEO tumbuh 13,86% YoY menjadi Rp 1,15 triliun per kuartal III-2023. Pada saat yang sama, laba bersih periode berjalan CLEO meningkat 35,69% YoY menjadi Rp 204,82 miliar.
Tak hanya itu, CLEO juga telah mengoperasikan pabrik air minum di IKN Nusantara pada akhir 2023. Lokasi pabrik ini berjarak 40 menit dari titik nol IKN. Selain IKN, pabrik ini dapat melayani kebutuhan air minum masyarakat hingga Samarinda dan Balikpapan.
"Beroperasinya pabrik kami di IKN merupakan langkah strategis dalam mengembangkan rantai pasok distribusi di luar Pulau Jawa," imbuh Melisa.
Kini, CLEO mengoperasikan 32 pabrik air minum merek Cleo dan menjadi produsen AMDK dengan jumlah pabrik terbanyak di Indonesia.
Sepanjang 2023, CLEO telah menginvestasikan dana Rp 300 miliar untuk pembangunan pabrik, penambahan mesin, dan penguatan jaringan penjualan. Dana sebesar Rp 300 miliar akan kembali digelontorkan CLEO memasuki tahun 2024.
Salah satunya ditujukan untuk membangun tiga pabrik air minum baru yang berlokasi di Palu, Sulawesi Tengah; Pontianak, Kalimantan Barat; dan Pekanbaru, Riau. Selain itu, dana tersebut akan dipakai untuk pengembangan pabrik eksisting, penambahan mesin untuk peningkatan produksi dan otomasi, hingga penambahan jaringan distribusi.
Tidak hanya itu, CLEO juga terus aktif meluncurkan produk baru. Belum lama ini, CLEO merilis Cleo Platine Sparkling Water yang ditujukan untuk segmen konsumen kelas atas. Produk ini juga untuk memenuhi permintaan air minum di hotel, restoran, dan kafe premium.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News