kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45926,73   11,38   1.24%
  • EMAS1.310.000 -1,13%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Hajatan IPO Semarak, Ini Perusahaan yang Menarik Dicermati


Rabu, 16 Februari 2022 / 18:30 WIB
Hajatan IPO Semarak, Ini Perusahaan yang Menarik Dicermati
ILUSTRASI. Sejumlah calon emiten mengantre untuk mencatatkan saham di Bursa Efek Indonesia.


Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Gelaran penawaran umum perdana atau initial public offering (IPO) masih semarak. Mengutip laman e-IPO, setidaknya terdapat lima perusahaan yang sedang proses melakukan IPO.

Kelima perusahaan tersebut yakni PT Sumber Mas Konstruksi Tbk (SMKM), PT Nanotech Indonesia Global Tbk (NANO), PT Sumber Tani Agung Resources Tbk (STAA), PT Sepeda Bersama Indonesia Tbk (BIKE), dan  PT Adhi Commuter Properti Tbk (ADCP).

Certified Elliott Wave Analyst - Master PT Kanaka Hita Solvera Daniel Agustinus menilai, terdapat sejumlah perusahaan yang menarik untuk dicermati, salah satunya yakni NANO. Untuk jangka panjang, Daniel menilai kinerja Nanotech Indonesia berpotensi bertumbuh lebih apik. Ini karena nano teknologi di masa yang akan datang semakin sering digunakan dalam berbagai aspek kehidupan.

Baca Juga: Ini Alasan Adhi Commuter Properti (ADCP) Pangkas Jumlah Saham IPO

Dalam hajatan IPO, NANO akan melepas 1,28 miliar saham. Adapun harga book building sebesar Rp 95 per saham-Rp 105 per saham, sehingga dana yang bisa diperoleh maksimal Rp 134,4 miliar.

Nanotech akan menggunakan dana hasil IPO untuk pembelian mesin, pengembangan infrastruktur, dan operasional. NANO bergerak pada jasa layanan teknologi riset dan pengembangan, rekayasa material, dan nanoteknologi.

Perusahaan lain yang cukup menarik adalah STAA yang bergerak di sektor perkebunan kelapa sawit. Daniel menilai, kinerja Sumber Tani Agung Resource berpotensi tumbuh seiring harga minyak sawit mentah atau crude palm oil (CPO) tahun ini yang sedang naik dan berada di harga tertingginya sejak 7 tahun terakhir.

“Kedua emiten juga sama-sama berhasil mencatatkan net profit dari tahun 2018 hingga saat ini. Rasio profitabilitasnya juga cukup bagus,” terang Daniel kepada Kontan.co.id, Rabu (16/2).

Dalam gelaran IPO, STAA akan melepas 8,77 miliar saham dengan harga book building Rp 470 per saham-Rp 605 per saham. Sehingga dana yang bisa diperoleh maksimal Rp 530,62 miliar.

Baca Juga: Melesat Tinggi, Harga Saham Indo Pureco Pratama (IPPE) Masih Bisa Menguat

ADCP memangkas jumlah saham IPO

Yang menjadi perhatian adalah ADCP yang memutuskan untuk memangkas jumlah saham yang ditawarkan dalam IPO. Anak usaha PT Adhi Karya Tbk (ADHI) ini hanya menawarkan 2,2 miliar saham. Jumlah ini menyusut dari jumlah saham yang ditawarkan semula sebesar 8,01 miliar lembar.

Dengan demikian, jumlah saham yang ditawarkan ADCP ke publik menjadi hanya 10%. Sebelumnya, jumlah saham yang ditawarkan mencapai 28,6% dari modal ditempatkan dan disetor.

Daniel menilai, jika melihat dari besarnya nilai nominal IPO ADCP yakni sekitar Rp 288 miliar, kemungkinan besar saham ADCP akan terserap oleh masyarakat.

Baca Juga: Prospek IPO BUMN, Analis Panin: Sama Seperti pada Umumnya Banyak Spekulasi

Hanya saja untuk jangka pendek, investor akan mempertimbangkan sisi risiko yang dihadapi perusahaan, dimana saham ADCP akan terkena dampak negatif dari Covid-19. Mayoritas bisnis ADCP bergerak di bidang properti, real estate dan perhotelan. Menurut Daniel, sektor-sektor ini cukup tertekan selama pandemi.

Tetapi, untuk tren jangka panjang, saham ADCP dinilai cukup atraktif. Ini dengan mempertimbangkan faktor bahwa ADCP mengusung konsep transit-oriented development (TOD) yang mana menjadi tren hunian di kalangan milenial saat ini. “Terlebih lagi LRT sudah siap beroperasi di semester kedua tahun 2022 ini,” pungkas dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×