kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,75   -27,98   -3.02%
  • EMAS1.327.000 1,30%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Hadir di Kampus, WIKA:BUMN mesti hadir di pelosok


Minggu, 29 Oktober 2017 / 13:51 WIB
Hadir di Kampus, WIKA:BUMN mesti hadir di pelosok


Reporter: Dede Suprayitno | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian BUMN dan PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) menyambangi kampus ITB, Bandung. Mereka menyosialisasikan tema BUMN membangun ekonomi berkeadilan melalui program BUMN Hadir di Kampus.

Dalam kesempatan tersebut, turut hadir sebagai pembicara Direktur Utama PT Indonesia Asahan Alumunium (Persero) (INALUM) Budi Gunadi Sadikin serta Guru Besar ITB Ade Sjafruddin. Staf Khusus V Kementerian BUMN Dwina Septiani Wijaya bertindak sebagai moderator. Direktur Utama WIKA, Bintang Perbowo juga menjadi pembicara dihadapan kurang lebih 1.000 mahasiswa ITB itu.

Dalam sesi diskusi tersebut, Bintang menyampaikan wawasan kepada mahasiswa tentang pembangunan yang sudah dilaksanakan dari Sabang sampai Merauke. Fokus dari BUMN tidak hanya untuk menghasilkan profit. Namun BUMN juga mengemban tugas untuk menyukseskan program pemerintah.

"Ketika Presiden Joko Widodo mencanangkan program pembangunan 1.200 km jalan tol yang tersambung di 2019, jalan tol yang dibangun tidak hanya di Pulau Jawa, ada trans Sumatera, Trans Papua dan Trans Kalimantan," kata Bintang dalam keterangan resmi yang diterima KONTAN, Minggu (29/10).

Menurutnya, BUMN mesti hadir di pelosok. Meskipun dengan medan yang kurang mendukung dan perekonomian yang belum memiliki prospek bagus. "Dengan terbukanya akses, perekonomian masyarakat akan semakin meningkat,” ucap Bintang.

Bertepatan dengan hari Sumpah Pemuda, Bintang menambahkan bahwa dalam upaya untuk meyukseskan program pemerintah, WIKA kini mengandalkan generasi muda yang hadir dengan gagasan kreatif dan semangat baru.

Apabila Bandung masuk dalam jaringan kota kreatif, WIKA juga merupakan perusahaan bagi generasi muda kreatif. Proses perekrutan serta pelatihan lapangan memungkinkan mereka untuk dapat menyelesaikan tanggung jawab besar bermodalkan pengetahuan dan kreatifitas mereka.

"Selain itu, mereka juga unggul dalam decision making. Proyek Pengembangan Simpang Susun Semanggi yang menjadi landmark baru kota Jakarta merupakan karya hebat anak muda WIKA. Ketika ditantang untuk dapat menyelesaikannya lebih maju dari target awal, mereka dapat melakukannya dengan baik,” lanjut Bintang

Berdasarkan survey yang dilakukan oleh lembaga internasional Universum, WIKA menjadi satu-satunya perusahaan infrastruktur yang masuk 10 besar perusahaan kategori engineering. Yakni yang paling diminati oleh pekerja di tahun 2017. Capaian tersebut menurut Bintang merupakan pertanda bahwa budaya kerja WIKA sudah sesuai dengan yang diinginkan oleh generasi muda.

WIKA juga memberi kesempatan kepada 14 mahasiswa ITB untuk mengunjungi proyek-proyek yang tersebar di seluruh pelosok nusantara. Pengumuman mahasiswa terpilih tersebut disambut dengan antusias oleh segenap peserta dan civitas akademik yang hadir pada acara tersebut.

Pada kesempatan yang sama, Bintang juga mengungkapkan apresiasinya kepada generasi muda ITB dengan jiwa entrepreneur. Apresiasi tersebut diwujudkan dengan bantuan total Rp 500 juta bagi pemberdayaan usaha kreatif mahasiswa serta fasilitas pendidikan.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×