kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45935,51   7,16   0.77%
  • EMAS1.335.000 1,06%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Hadapi pandemi corona, Trisula Textile (BELL) bantu pemerintah produksi APD nonmedis


Sabtu, 18 April 2020 / 12:15 WIB
Hadapi pandemi corona, Trisula Textile (BELL) bantu pemerintah produksi APD nonmedis


Reporter: Hikma Dirgantara | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Di tengah pandemi virus corona yang semakin parah, tak pelak sejumlah pelaku industri terkena dampaknya, termasuk industri tekstil. Hal tersebut juga turut dirasakan oleh PT Trisula Textile Industries Tbk (BELL).

Direktur Utama PT Trisula Textile Industries Tbk Karsongno Wongso Djaja mengatakan, dengan adanya pandemi virus corona, bisnis BELL menjadi lebih banyak tantangan. Namun, Karsongno mengaku saat ini pihaknya lebih mengedepankan untuk membantu pemerintah menangani virus corona.

"Sebagai produsen tekstil berpengalaman, kami membantu pemerintah dengan membuat Alat Pelindung Diri (APD) non medis berupa masker dan baju hazmat. Ini sebagai upaya kami untuk membantu mengurangi risiko penularan virus corona," kata Karsongno kepada Kontan.co.id, Jumat (17/4).

Baca Juga: Trisula Grup sumbang masker nonmedis hingga hospital bed untuk menanggulangi corona

Karsongno menyebut produk APD ini menggunakan bahan kain woven polyester yang sudah tersertifikasi Standard 100 by Oeko-tex. Selain itu, bahan yang digunakan juga dilengkapi antimicrobial serta water repellent yang tersertifikasi bluedesign. Karsongno mengklaim APD tersebut dapat digunakan berulang maksimal 30 kali dengan pencucian normal.

Dalam catatan Kontan.co.id, BELL menargetkan untuk produksi 100.000 masker nonmedis dan 5.000 baju hazmat untuk bisa disumbangkan kepada kelompok yang membutuhkan.

Di tengah kondisi saat ini, Karsongno menjelaskan potensi kenaikan bisnis BELL menjadi lebih sulit diprediksi. Semula BELL menargetkan untuk bisa mencatatkan pertumbuhan laba bersih sebesar 7%.

"Mungkin sekitar satu atau dua bulan lagi baru bisa kami prediksikan target pertumbuhan yang bisa dicapai untuk 2020," jelas Karsongno.

Lebih lanjut, Karsongno mengaku rencana untuk merevitalisasi mesin-mesin baru untuk efisiensi juga cukup terdampak oleh virus corona. Pasalnya, ia mesti melihat dampak dari masalah virus corona karena telah menghambat mobilitas BELL dalam sebulan terakhir.

Baca Juga: Impor China Terhambat Virus Corona, Trisula Textile Industries (BELL) Genjot Pasar

"Namun demikian, sebagai perusahaan yang telah berdiri lebih dari 50 tahun, kami positif tetap mampu bertumbuh secara sehat karena memang tahun ini kami menggiatkan efisiensi di segala lini tanpa mengorbankan kualitas," pungkas Karsongno

Adapun jumlah mesin baru yang akan diganti sebanyak delapan sampai 10 unit mesin weaving dan dua mesin celup baru untuk pewarnaan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×