kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.905.000   -23.000   -1,19%
  • USD/IDR 16.600   -70,00   -0,42%
  • IDX 6.833   5,05   0,07%
  • KOMPAS100 987   -1,19   -0,12%
  • LQ45 765   1,61   0,21%
  • ISSI 218   -0,33   -0,15%
  • IDX30 397   1,17   0,30%
  • IDXHIDIV20 467   0,48   0,10%
  • IDX80 112   0,13   0,12%
  • IDXV30 114   0,08   0,07%
  • IDXQ30 129   0,38   0,29%

Hadapi Berbagai Tantangan, Cermati Rekomendasi Saham TLKM Berikut!


Senin, 12 Mei 2025 / 19:15 WIB
Hadapi Berbagai Tantangan, Cermati Rekomendasi Saham TLKM Berikut!
ILUSTRASI. PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) menghadapi sejumlah tantangan dalam tiga bulan pertamanya di 2025. Alhasil, kinerja keuangannya tercatat turun dibandingkan periode yang sama tahun lalu.


Reporter: Lydia Tesaloni | Editor: Putri Werdiningsih

KONTAN.CO.ID – JAKARTA. PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) menghadapi sejumlah tantangan dalam tiga bulan pertamanya di 2025. Alhasil, kinerja keuangannya tercatat turun dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Berdasarkan laporan keuangan per Maret 2025, pendapatan perusahaan telekomunikasi itu tercatat turun 2,11% dari Rp 37,42 triliun menjadi Rp 36,63 triliun. Tak hanya itu, laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan TLKM juga turun 4,01% dari Rp 6,05 triliun menjadi Rp 5,81 triliun.

Analis Maybank Sekuritas Etta Rusdiana Putra menyebut salah satu penyebab penurunan kinerja tersebut karena pengeluaran untuk produksi kartu SIM baru turut menekan laba perseroan.

Baca Juga: Indihome Berpotensi Topang Kinerja TLKM, Cek Rekomendasi Sahamnya

Dalam risetnya, Etta menyebut TLKM menggelontorkan dana sebesar Rp 114 miliar untuk kartu SIM dan voucher sepanjang kuartal I 2025 lalu. Itu dilakukan demi mengakomodir minat konsumen terhadap paket data murah. 

“Paket data murah yang ditawarkan pada kartu SIM baru membuat konsumen cenderung mengganti kartu SIM alih-alih melakukan pembelian data ulang,” tulisnya dalam riset 8 Mei 2025 yang dikutip Senin (12/5).

Perhitungannya, TLKM menerbitkan sekitar 8 juta nomor baru sepanjang kuartal I 2025. Itu setara dengan sekitar 5% pelanggan secara keseluruhan.

Terkait tantangan ini, Etta menilai TLKM tak bisa mengatasinya sendirian. 

“Kami pikir regulasi pemerintah diperlukan untuk mengurangi perilaku pindah-pindah operator, karena strategi akuisisi pelanggan melalui kuota data besar merugikan pertumbuhan dan profitabilitas industri,” tandasnya.

Baca Juga: Pelanggan Telkom Indonesia (TLKM) Menurun pada Kuartal I 2025, Ini Catatan Analis

Sementara itu, dari sisi internal perseroan, Etta menilai menurunnya kinerja TLKM dalam periode ini disebabkan oleh turunnya yield data menjadi Rp 2.908 per GB. Sebagai perbandingan, pada kuartal I 2024 yield data TLKM mencapai Rp 3.670 per GB.

Menurut Etta, itu terjadi akibat perkembangan kualitas jaringan yang kalah saing dari operator lain. 

Memang dari 2018 ke 2024, Tsel berhasil meningkatkan kecepatan unduh dari 14,4 Mbps menjadi 26,3 Mbps, naik 11,9 Mbps. 

Namun untuk periode yang sama, Indosat berhasil meningkatkan kecepatan unduhnya hingga 17,6 Mbps, yaitu dari 4,2 Mbps pada 2018 menjadi 21,8 Mbps pada 2024.

Tak jauh beda, XL juga berhasil meningkatkan kecepatan unduhnya lebih banyak, yakni sebesar 16,9 Mbps, dari 8,1 Mbps pada 2018 menjadi 25,0 Mbps pada 2024.

“Kami berpikir TLKM perlu meningkatkan kecepatan jaringannya dan meluncurkan merek kedua untuk menghadapi persaingan, karena melemahnya daya beli merupakan faktor eksternal,” timpalnya.

Kendati begitu, bagi Etta saham TLKM tetap menarik, apalagi dengan dividen yang diproyeksi mencapai Rp 182 per saham. Maka dari itu, Etta mempertahankan rating buy untuk saham TLKM dengan target harga Rp 3.700 per saham. 

 

Selanjutnya: Tewaskan 13 Korban, Ini Kronologi Amunisi Kedaluwarsa Meledak di Garut

Menarik Dibaca: 6 Ciri-Ciri Moisturizer Tidak Cocok, Jangan Dipakai Lagi Ya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Cara Praktis Menyusun Sustainability Report dengan GRI Standards Strive

[X]
×