Reporter: Lydia Tesaloni | Editor: Tri Sulistiowati
KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Layanan fixed broadband (FBB) alias internet nirkabel berpotensi mendorong kinerja PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) tahun ini. Apalagi, didorong oleh basis yang kuat pada IndiHome.
Pada kuartal I 2025, pendapatan Indihome meningkat 1,3% secara yoy, mengakumulasi pendapatan TLKM di segmen consumer sebesar Rp 6,66 triliun yang naik 1,8% secara yoy.
Secara keseluruhan, pendapatan TLKM turun 2,1% secara yoy ke level Rp 36,64 triliun dalam periode ini. Menurut Direktur Anugerah Mega Investama Hans Kwee, penurunan itu didorong oleh persaingan yang ketat di segmen mobile broadband (MBB).
“Juga pelemahan daya beli dan strategi harga yang disiplin dari Telkomsel,” papar Hans kepada Kontan, Jumat (9/5). Memang, pendapatan seluler TLKM turun 5% secara yoy.
Nah, Hans menilai permintaan FBB perseroan justru berpotensi terus bertumbuh ke depannya. Ini didukung oleh jaringan Indihome yang lebih stabil, serta harganya yang cenderung lebih terjangkau.
Baca Juga: Intip Rekomendasi dan Prospek IHSG di Minggu Ini, Pasar Libur di Awal Pekan
Analis J.P. Morgan Ranjan Sharma juga berpandangan senada. Menurutnya, peningkatan adopsi FBB di Indonesia bisa menjadi katalis positif bagi kinerja TLKM tahun ini.
“Pertumbuhan pelanggan fixed broadband dapat meningkat di Indonesia setelah restrukturisasi IndiHome,” sebut Ranjan dalam riset 2 Mei 2025.
Di sisi lain, Analis KB Valbury Sekuritas Steven Gunawan mencermati tekanan persaingan di segmen MBB dan FBB sektor telekomunikasi. Menurutnya, ini bisa saja memengaruhi pendapatan TLKM hingga akhir tahun nanti.
Namun, di tengah risiko tersebut, Steven juga sepakat kalau Indihome bakal tetap mampu bersaing.
“Meski menghadapi tantangan ini, penetrasi FBB yang masih rendah dan kehadiran kuat Indihome di wilayah urban menawarkan peluang monetisasi yang berkelanjutan,” sebut Steven dalam riset 5 Mei 2025.
Pada tiga bulan pertama tahun ini saja, Indihome memiliki 230.000 pelanggan Indihome baru. Angka itu menunjukkan peningkatan sebesar 2,4% dibanding kuartal sebelumnya (qoq).
Ke depannya, Steven memprediksi pendapatan Indihome B2C bakal meningkat 3,1% secara yoy menjadi Rp 27,4 triliun di akhir tahun nanti. Dus, pendapatan TLKM secara keseluruhan bakal mencapai Rp 151,85 triliun.
Maka, ia merekomendasikan buy untuk saham TLKM, dengan target harga Rp 3.200 per saham. Senada, Hans juga merekomendasikan buy dengan target harga Rp 3.200 per saham. Sementara Ranjan memberikan rating netral, dengan target harga Rp 2.840 per saham
Baca Juga: Raih Kinerja Impresif, Cek Rekomendasi Saham Aneka Tambang (ANTM)
Selanjutnya: BPJPH Musnahkan Produk Mengandung Unsur Babi
Menarik Dibaca: PT PGE Targetkan Jadi Produsen Utama Hidrogen Hijau di Indonesia
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News