Reporter: Lydia Tesaloni | Editor: Tri Sulistiowati
KONTAN.CO.ID – JAKARTA. PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) mencatatkan penurunan pelanggan nirkabel pada tiga bulan pertamanya tahun ini. Namun, jaringannya yang unggul masih berpotensi menjaga kinerja keuangan perseroan hingga akhir tahun nanti.
Pada kuartal I 2025, TLKM kehilangan sekitar 578 ribu pelanggan nirkabel, mencatatkan penurunan sebesar 0,4% secara kuartalan (qoq).
Sejalan, pendapatan rata-rata per pengguna alias ARPU nirkabel juga turun 3,6% secara qoq. Alhasil, ARPU perseroan secara keseluruhan turun 4% secara qoq.
Ini menjadi salah satu pemberat kinerja perseroan pada kuartal I 2025. Memang, TLKM mencatatkan penurunan pendapatan sebesar 2,1% secara yoy ke level Rp 36,64 triliun. Laba bersihnya juga jadi turun 4% secara yoy ke level Rp 5,81 triliun.
Baca Juga: Intip Rekomendasi dan Prospek IHSG di Minggu Ini, Pasar Libur di Awal Pekan
Analis J.P. Morgan Ranjan Sharma menilai, penurunan kinerja pada awal tahun bisa menjadi katalis negatif bagi kinerja perseroan secara keseluruhan tahun ini.
“Namun, optimalisasi biaya dapat mendorong kenaikan laba tahun 2025 jika terjadi perbaikan harga industri,” tambah Ranjan dalam riset 2 Mei 2025.
Selain itu, Ranjan optimis TLKM bisa meningkatkan pangsa pasarnya. Pasalnya, perseroan memiliki keunggulan dari sisi jaringan yang ditawarkannya.
Jika perseroan mampu meningkatkan pangsa pasarnya, Ranjan bilang bukan tak mungkin risiko penurunan pendapatan dan laba tahun ini akan tertekan.
Selain itu, saat ini ada peluang dari konsolidasi industri. Merger XL dan Smartfren pada April lalu membuat peta persaingan menjadi lebih sempit.
Namun, Ranjan menambahkan, persaingan paket data yang kompetitif bisa saja menekan kinerja TLKM. Dalam hal ini, meski Ranjan yakin TLKM secara mendasar tetap unggul dari pesaingnya, risiko penurunan kinerja akibat persaingan harga masih terbuka.
Maka dari itu, Ranjan memberi rating netral untuk saham TLKM, dengan target harga hingga akhir tahun di level Rp 2.840 per saham.
Baca Juga: Saham Blue Chip Ini Akan Bayar Dividen Jumbo, Total Rp 12,46 T, Saatnya Beli / Jual?
Selanjutnya: Premi Asuransi Perjalanan Mega Insurance Tumbuh 115% per April 2025
Menarik Dibaca: PT PGE Targetkan Jadi Produsen Utama Hidrogen Hijau di Indonesia
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News