Sumber: CoinDesk | Editor: S.S. Kurniawan
KONTAN.CO.ID - Pasca lonjakan di Senin (14/6), harga Bitcoin pada Selasa (15/6) masih stabil di level US$ 40.000. Uang kripto ini masih menguji tingkat harga US$ 40.000 untuk pertama kalinya dalam dua minggu terakhir.
"Sejumlah sinyal dengan tegas menunjuk ke Bitcoin yang undervalued pada harga saat ini,” kata Alexandra Clark, sales trader di GlobalBlock yang berbasis di Inggris, kepada CoinDesk.
Pembeli masuk setelah CEO Tesla Elon Musk men-tweet bahwa perusahaan mobil listriknya akan mengizinkan transaksi Bitcoin lagi “ketika ada konfirmasi penggunaan energi bersih yang wajar (50%) oleh penambang dengan tren masa depan yang positif”.
“Meskipun banyak analis masih ragu-ragu dalam menentukan, apakah aset digital siap untuk melanjutkan tren naiknya,” ungkap Clark. “Yang kami tahu, Musk bertanggungjawab”.
Kicaun Musk tersebut memicu bouncing harga Bitcoin, yang telah diperdagangkan dalam kisaran yang ketat antara US$ 30.000 dan US$ 40.000 selama sebulan terakhir.
Baca Juga: Bukan cuma Elon Musk, ini pendorong harga Bitcoin tembus US$ 41.000
Dukungan juga datang dari miliarder Paul Tudor Jones yang mengatakan kepada CNBC pada Senin, Bitcoin adalah cara yang bagus untuk melindungi kekayaannya dalam jangka panjang dan merupakan bagian dari portofolionya seperti emas.
Harga Bitcoin juga dapat dorongan dari perusahaan perangkat lunak dan pendukung Bitcoin utama MicroStrategy yang mengumpulkan setengah miliar dollar AS untuk membeli bitcoin, menurut Bobby Ong, pendiri situs analitik kripto CoinGecko.
Secara keseluruhan, sentimen tampaknya bergeser ke positif setelah Mei yang bergejolak. Faktanya, 87% investor yang perusahaan pialang cryptocurrency Voyager survei berencana untuk meningkatkan kepemilikan Bitcoin atau kripto lainnya selama kuartal berikutnya.
“Sangat menggembirakan, investor tetap bullish setelah koreksi pasar baru-baru ini karena kami terus melihat beberapa tren menarik dalam survei sentimen pengguna kami,” ujar Steve Ehrlich, CEO Voyager, kepada CoinDesk.
Tapi, ketidakpastian mengenai Bitcoin sebagai kelas aset masih ada, yang bisa membebani sentimen.
Divisi Consumer dan Wealth Management Goldman Sachs menerbitkan laporan pada Senin yang menyatakan, kripto “bukan investasi yang layak”. Mereka tidak merekomendasikannya untuk portofolio klien.
Selanjutnya: Efek Elon Musk, harga Bitcoin akhirnya tembus level US$ 40.000
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News