CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.470.000   4.000   0,27%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.170   -44,98   -0,62%
  • KOMPAS100 1.096   -6,56   -0,60%
  • LQ45 873   -3,12   -0,36%
  • ISSI 217   -1,51   -0,69%
  • IDX30 447   -1,07   -0,24%
  • IDXHIDIV20 540   0,64   0,12%
  • IDX80 126   -0,68   -0,54%
  • IDXV30 136   0,26   0,20%
  • IDXQ30 149   -0,14   -0,09%

GWSA incar beberapa lahan proyek perkantoran


Minggu, 23 Februari 2014 / 18:46 WIB
GWSA incar beberapa lahan proyek perkantoran
ILUSTRASI. Penjelasan Overfeeding


Reporter: Cindy Silviana Sukma | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Belum usainya kasus sengketa akusisi lahan oleh PT Greenwood Sejahtera Tbk (GWSA) terhadap PT Sinar Bonana Jaya (SBJ), tak merundung niat GWSA untuk mengakusisi lahan lainnya pada tahun ini.

Direktur Keuangan GWSA Bambang Dwi Yanto mengatakan, saat ini perusahaannya tengah melirik beberapa lokasi lahan yang diproyeksikan untuk menjadi proyek perkantoran selanjutnya. "Sudah ada beberapa lokasi yang kami incar, namun belum bisa kita beritahu jelas lokasi tersebut," ujarnya kepada KONTAN beberapa hari yang lalu. Bahkan, perseroan tinggal selangkah lagi mengakusisi lahan dengan meneken kontrak transaksi pembelian tersebut.

Greenwood akan membeli lebih dari dua lahan yang terletak di Jakarta dan luar Jakarta. Kawasan lahan tersebut nantinya akan dibangun menjadi proyek central business district (CBD) alias kawasan perkantoran dan mix used development.
 
Perusahaan mengincar beberapa lahan baru, lantaran hingga kini, proses hukum dari somasi yang dilontarkan GWSA terhadap PT SBJ belum selesai.

Sebelumnya, GWSA membidik lahan seluas satu hektar di Jalan KH. Mas Mansyur, Jakarta, untuk pembangunan proyek perkantoran The City Center (TCC) Batavia kedua. Nilai investasi proyek tersebut diperkirakan Rp 1 triliun, dan sebagian akan menggunakan hasil dana penawaran perdana saham (IPO) yang tersisa Rp 347,7 miliar dari total dana IPO Rp 382,44 miliar.

Akan tetapi, karena kasus sengketa lahan ini masih belum selesai, sisa dana IPO pun dialihkan untuk mengakusisi lahan yang lain. Untuk itu, perusahaan akan menggunakan sisa dana tersebut untuk proyek-proyek yang tengah diincarnya. "Sumber dananya masih dari IPO dan kas internal," paparnya tanpa menyebut nilai proyek yang akan diakusisi. Hingga September 2013 lalu, jumlah kas dan setara kas yang dimiliki perusahaan bernilai Rp 736,42 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×