kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45902,72   3,97   0.44%
  • EMAS1.318.000 -0,68%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Grup Salim Segera Beli Balik Indolakto-Indomilk


Senin, 25 Agustus 2008 / 21:05 WIB


Reporter: Yura Syahrul,Dyah Megasari | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) sangat giat melakukan ekspansi usaha tahun ini. Setelah merambah bisnis gula dengan mengakuisisi PT Lajuperdana Indah akhir Juni lalu, perusahaan milik Grup Salim ini juga ingin menjadi produsen susu. Caranya dengan mengakuisisi secara tak langsung mayoritas saham PT Indolakto.

Werianty Setiawan, Sekretaris Perusahaan Indofood, mengatakan pihaknya sudah menandatangani nota kesepahaman atau memorandum of understanding (MoU) yang bersifat tidak mengikat dengan Pastilla Investment Limited. Perjanjian yang diteken Kamis pekan lalu (21/8) itu berisi pembelian 100% saham Drayton Pte. Ltd oleh Indofood dari Pastilla.

"Kami sedang menjajaki ekspansi ke industri susu dengan mengakuisisi 100% saham Drayton, yang memiliki 68,57% saham Indolakto," kata Werianty melalui surat keterbukaan informasi ke Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK), yang dipublikasikan hari ini.

Indolakto adalah salah satu produsen susu dan produk turunan susu terkemuka di Indonesia. Produk perusahaan ini punya beberapa merek terkenal, antara lain Indomilk, Cap Enaak, Tiga Sapi, Orchid Butter, dan Indoeskrim.

Menurut Werianty, setelah penandatanganan Mou, Pastilla memberikan izin kepada Indofood untuk melakukan uji tuntas atau due diligence atas Indolakto. Sayang, dia tak menyebutkan nilai pembelian saham Drayton dan Indolakto serta waktu penutupan transaksi. Sedangkan Wakil Presiden Direktur Indofood Franciscus Welirang juga tidak bisa menyebutkan nilai transaksi. "Saya belum dapat informasi soal nilainya karena ini masih merupakan MoU," katanya kepada KONTAN, hari ini.   

Indolakto akuisisi Indomilk

Berdasarkan penelusuran KONTAN, Grup Salim memiliki dua perusahaan pengolahan susu yaitu PT Indolakto, yang berdiri pada tahun 1997, dan PT Indomilk pada 1969. Saat itu, Indomilk lebih besar dari Indolakto. Namun, badai krisis ekonomi pada 1997 menghantam sebagian besar bisnis Salim. Alhasil, taipan ini harus merelakan ratusan aset-yang tergabung dalam Holdiko Perkasa diambil alih oleh Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN), sebagai alat pembayaran utang ke pemerintah. BPPN juga menguasai 35% saham Indomilk dan 70% saham Indolakto.

Akhir tahun 2000, BPPN melego 70% saham Indolakto kepada PT Bakti Maju Bersama Abadi, anak usaha Marison NV yang pernah jadi mitra usaha Indomilk. Nilainya Rp 400 miliar. Sedangkan nasib Indomilk tidak jelas. Nama kedua perusahaan ini muncul lagi saat Indolakto mengakuisisi enam produsen makanan, akhir Februari. Salah satu yang diakuisisi adalah Indomilk.  

Franciscus mengakui bahwa Indolakto adalah aset lama milik Grup Salim. Namun, pria yang kerap disapa Franky ini mengaku tidak tahu lagi perjalanan kepemilikan saham Indolakto dan Indomilk pasca keluar dari BPPN. Yang jelas, saat ini Indofood lebih memilih mengakuisisi Indolakto dibandingkan produsen lain atau membangun perusahaan sendiri. "Kalau sudah ada dan kami tahu perusahaan ini sebelumnya, kenapa harus cari yang lain," imbuhnya.

Menurut Franky, selama ini Indofood hanya jadi distributor susu melalui anak usahanya PT Indomarco. Nah, lewat Indolakto, perusahaan ingin jadi produsen susu. Sedangkan Werianty menambahkan, industri susu sangat prospektif, dimana saat ini konsumsi susu per kapita masih rendah dibandingkan negara-negara tetangga. Di sisi lain, konsumsi susu domestik terus meningkat dalam lima tahun terakhir.

Ratna Lim, analis Mega Capital, menilai ini bagian dari upaya Salim mengoleksi kembali perusahaan-perusahaannya dulu. Di sisi lain, Indolakto bakal memperkaya produk Indofood sekaligus meningkatkan pendapatan. Indolakto akan memberikan kontribusi yang signifikan," imbuhnya. Namun, Indofood perlu mempertimbangkan sumber dana akuisisi agar tidak memberatkan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×