kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.318.000 -0,68%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Grup Bakrie bakal mengutang lagi


Rabu, 18 Agustus 2010 / 09:26 WIB
Grup Bakrie bakal mengutang lagi


Reporter: Amailia Putri Hasniawati, Avanty Nurdiana, Kun Wahyu Winasis | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Grup Bakrie bakal berutang lagi. Sumber KONTAN di kelompok usaha ini mengungkapkan, hingga akhir tahun ini, sejumlah perusahaan milik keluarga Bakrie bakal merilis obligasi global sekitar US$ 550 juta-US$ 600 juta.

Perinciannya, PT Bakrie & Brothers Tbk (BNBR) akan melepas obligasi US$ 150 juta, PT Bakrie Sumatra Plantations Tbk (UNSP) sekitar Rp 200 juta-US$ 250 juta, dan PT Energi Mega Persada Tbk (ENRG) senilai US$ 200 juta. "Obligasi itu akan dipakai untuk melunasi pinjaman," ujar si sumber yang ogah disebut namanya itu, Senin malam (16/8).

Obligasi BNBR, lanjut si sumber, rencananya terbit paling awal, yaitu sekitar September mendatang. Setelah itu, baru obligasi anak usahanya yang dijual.

Si sumber bilang, hasil penerbitan obligasi tadi akan digunakan membayar utang-utang jangka pendek perusahaan, terutama pinjaman lewat gadai saham alias repurchase agreement (Repo). Maklum, seiring dengan melorotnya harga saham emiten grup Bakrie, BNBR harus menambah jumlah saham yang menjadi jaminan repo itu. "Utang-utang repo itu sangat merepotkan kami," lanjutnya.

Merujuk laporan keuangan BNBR di kuartal I-2010, nilai repo BNBR sekitar Rp 314,99 miliar. Repo tersebut dilakukan, antara lain dengan Recapital Securities Rp 155 miliar, Bapindo Bumi Sekuritas Rp 50 miliar, Sekuritas Indopasific Investasi Rp 29 miliar, dan Panin Sekuritas Rp 25 miliar.

Adapun jumlah pinjaman jangka pendek BNBR, termasuk utang anak usaha, mencapai Rp 4,03 triliun. Utang BNBR yang harus dilunasi tahun ini, antara lain utang kepada Sinarmas Sekuritas Rp 685,41 miliar, Bank Sarasin-Rabo (Asia) Ltd Rp 455,75 miliar, dan Harus Capital Pte Ltd senilai Rp 82, 035 miliar. Pinjaman dari Bank Sarasin jatuh tempo 4 Desember 2010 dan utang ke Harus Capital berakhir 14 September ini.

Senior VP Corporate Affairs BNBR Sidharta Moersjid mengakui, BNBR sedang mengkaji penerbitan surat utang global. Namun, ia enggan menjelaskan nilai obligasi yang akan dirilis. "Pastinya dana itu akan dipakai untuk melunasi repo dan pinjaman jangka pendek," ujarnya, pekan lalu.

Direktur Keuangan UNSP Harry Nadir juga mengakui bahwa perusahaannya berniat menerbitkan obligasi global. Rencananya, dana hasil penjualan surat utang itu akan digunakan melunasi pinjaman yang jatuh tempo tahun depan, senilai US$ 160 juta. Namun, Harry belum bisa memastikan waktu penerbitan dan nilai obligasi yang akan dijual itu. "Minimal US$ 160 juta," ujarnya pada KONTAN, beberapa waktu lalu.

Pengakuan berbeda datang dari Direktur Keuangan ENRG Didit Ratam. Menurut Didit, pihaknya belum punya rencana menerbitkan obligasi global dalam waktu dekat ini. "Kami tidak punya pinjaman jatuh tempo tahun ini," tampiknya, kemarin (17/8).

Pengamat pasar modal Irwan Ariston Napitupulu menilai, rencana grup Bakrie merilis obligasi global bisa menjadi pedang bermata dua. Di satu sisi, jika obligasi itu diminati investor asing, berarti kepercayaan investor asing terhadap grup Bakrie masih ada.

Sebaliknya, jika asing meminta kupon tinggi plus jaminan aset yang bagus, penerbitan obligasi ini justru akan membebani perusahaan. "Investor juga jadi takut pegang saham grup Bakrie," kata Irwan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×