Reporter: RR Putri Werdiningsih | Editor: Yudho Winarto
JAKARTA. Probabilitas kenaikan suku bunga acuan Bank Sentral Amerika Serikat (AS) yang tinggi dalam pertemuan FOMC bulan Maret semakin mengokohkan posisi greenback. Dollar AS terlihat mengalami penguatan di hadapan sebagian besar mata uang utama dunia.
Mengutip Bloomberg, Rabu (8/3) pukul 18.29 WIB pasangan GBP/USD mengalami koreksi sekitar 0,41% ke level 1,2150 dibanding sehari sebelumnya
Alwi Assegaff, analis PT Global Kapital Investama Berjangka menyebut penguatan pasangan GBP/USD terjadi karena sentimen positif yang tengah menyelimuti greenback. Sejak Gubernur The Fed Janet Yellen menyampaikan pernyataan bernada hawkish mengenai rencana kenaikan suku bunga acuan dalam pertemuan FOMC bulan Maret, dollar AS memang terus melambung.
“Isu kenaikan suku bunga yang probabilitasnya terus meningkat ini mendorong sentimen positif buat dollar AS,” paparnya kepada KONTAN, Rabu (8/3).
Kondisi Inggris yang awalnya sudah berada dalam tekanan proses Brexit semakin sulit untuk mengungguli dollar AS. Menurutnya sejauh ini masih belum ada katalis positif yang bisa membuat pasangan GBP/USD kembali menguat. Kecuali kalau dalam laporan fiskal tahunan Inggris pada Rabu (7/3) malam ada kejutan yang berarti, pound bisa kembali membaik.
Alwi memperkirakan untuk Kamis (9/3) kemungkinan trend pelemahan pasangan GBP/USD masih akan berlanjut. Bahkan sampai dirilisnya data ketenagakerjaan AS akhir minggu ini kemungkinan dollar masih akan unggul di hadapan mata uang utama dunia lainnya. Walaupun hasilnya diperkirakan terkoreksi dari level 227 ke level 185 tetapi angka tersebut masih dinilai menunjukkan perbaikan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News