kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Graha Layar Prima (BLTZ) bidik pendapatan 2018 naik 25%


Rabu, 16 Mei 2018 / 15:24 WIB
Graha Layar Prima (BLTZ) bidik pendapatan 2018 naik 25%
ILUSTRASI. Bioskop CGV blitz di Grand Indonesia, Jakarta


Reporter: Nur Pehatul Janna | Editor: Dupla Kartini

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Setelah menorehkan pertumbuhan kinerja pada tahun lalu, PT Graha Layar Prima Tbk (BLTZ) optimistis performa tahun ini masih akan meningkat. Pemilik jaringan bioskop CGV ini membidik pendapatan tumbuh sebesar 25% pada 2018.

Sebagai catatan, BLTZ meraih pendapatan sebesar Rp 849,2 miliar pada tahun lalu, meningkat 47,3% dibandingkan tahun sebelumnya.

Sekretaris Perusahaan PT Graha Layar Prima, Mutia Resti mengatakan, kontributor terbesar pendapatan tahun lalu bersumber dari sektor bioskop, sebab ada penambahan sebanyak 16 bioskop yang secara otomatis mempengaruhi kinerja pendapatan.

"Untuk tahun ini, kami targetkan (pendapatan) bisa tumbuh 25% dengan menambah lebih dari 15 bioskop lagi," ujarnya dalam public expose hasil RUPS di Jakarta, Rabu (16/5).

Menurut Mutia, untuk mencapai target tersebut, pada kuartal pertama tahun ini sudah ada empat bioskop anyar yang dibuka. Keempat bioskop itu berlokasi di Daya Grand Square Makassar, Transmart Bintaro, Technomart Karawang dan BG Junction Surabaya.

"Dalam waktu enam tahun terakhir, perseroan telah berhasil membuka sebanyak 42 lokasi bioskop dan 13 Blitz Teater, sehingga total sudah ada 295 layar. Ditargetkan hingga akhir 2018 bisa memiliki 55 lokasi bioskop," paparnya.

Selain itu, demi meraih target kinerja, BLTZ juga akan membuka cinema spesial, seperti Gold Class dan audiotorium ScreenX.

“Gold Class ini dihadirkan dengan memberikan tempat atau kursi terpisah yang lebih besar sehingga penonton bisa lebih leluasa, sementara ScreenX akan hadir dengan tiga layar yang akan mengelilingi penonton sehingga penonton bisa mendapat sensasi yang berbeda saat menonton," imbuh Mutia.

Saat ini, baru ada satu ScreenX yang berlokasi di Central Park. Rencananya, model bioskop yang sama akan ditambah di wilayah Bandung.

Lanjut Mutia, BLTZ juga telah membuka dua rumah film, tepatnya di Jwalk Yogyakarta, sebagai bentuk kontribusi sosial yang dilakukan untuk mengembangkan industri perfilman Indonesia.

“Rumah film ini khusus untuk penayangan film-film Indonesia dan bisa dijadikan tempat diskusi mengenai kegiatan perfilman Indonesia baik dari organisasi maupun komunitas,” ucapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×