kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Goodyear Indonesia (GDYR ) catat kerugian hingga US$ 264.000 di tahun 2019


Senin, 30 Maret 2020 / 21:13 WIB
Goodyear Indonesia (GDYR ) catat kerugian hingga US$ 264.000 di tahun 2019
ILUSTRASI. Goodyear suplai perdana kebutuhan ban balap mobil listrik global. Goodyear


Reporter: Kenia Intan | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Tahun 2019 nampaknya menjadi periode yang berat bagi PT Goodyear Indonesia Tbk. Perusahaan ban ini menderita penurunan penjualan dan membukukan kerugian.

Perusahaan dengan dengan kode emiten GDYR itu membukukan penurunan penjualan hingga 14,79% menjadi US$ 139,32 juta dari sebelumnya US$ 159,93 juta.

Penurunan penjualan paling dalam dialami oleh barang setengah jadi hingga 91,02% year on year (YoY) menjadi US$ 2 juta dari sebelumnya US$ 22,29 juta.

Baca Juga: Goodyear (GDYR) kembangkan ban pintar yang mampu mengoptimalkan pengurang jarak henti

Penurunan terdalam setelahnya adalah penjualan ban dalam yang turun 19,39% YoY menjadi US$ 922.032. Penurunan paling mini ditunjukan oleh penjualan ban, hanya 7,32% YoY  menjadi US$ 136,4 juta dari sebelumnya US$ 136,5 juta.

Dilihat dari pasarnya, penjualan GDYR sebagian besar masih diserap oleh pasar dalam negeri mencapai US$ 81,9 juta. Penjualan dalam negeri  memang turun 4,81% YoY, akan tetapi penurunannya tidak sedalam penjualan ekspor.

Asal tahu saja, penjualan ekspor GDYR sepanjang tahun 2019 mencapai US$ 57,42 turun 22,3% YoY.

Baca Juga: Goodyear (GDYR) mengantongi fasilitas pinjaman Rp 140 miliar dari Bank BNP Paribas

Penjualan yang menurun membuat Goodyear Indonesia mengalami kerugian tahun berjalan hingga US$ 264.578 di tahun 2019. Padahal sepanjang tahun 2018, GDYR  bisa mencatatkan laba hingga US$ 505.306.

Rugi yang dialami GDYR itu dipicu oleh beban-beban yang mayoritas meningkat. Pemberat paling besar adalah biaya keuangan yang membengkak lebih dari dua kali lipat, menjadi US$ 2,07 juta dari sebelumnya US$ 1,03 juta.

Biaya keuangan ini terdiri atas beban bunga-pinjaman bank hingga US$ 2,06 juta dan lain-lain US$ 7.752.

Biaya keuangan ini menekan laba sebelum pajak penghasilan menjadi US$ 2.184 dari sebelumnya US$ 1,02 juta. Laba sebelum pajak kemudian tertekan oleh beban pajak penghasilan hingga US$ 266.763.

Baca Juga: Rugi bersih Goodyear Indonesia (GDYR) membengkak akibat rugi kurs dan beban keuangan

Sehingga, GDYR mencatatkan rugi tahun berjalan hingga US$ 264.578.

Sementara itu, jumlah aset GDYR sepanjang tahun 2019 ikut tertekan 3,75%  menjadi US$ 121,29 juta dari tahun sebelumnya US$126,02 juta.

Adapun liabilitas jangka pendek GDYR menurun 5,21% YoY menjadi US$ 66,16 juta dan liabilitas jangka panjangnya naik tipis 1,09% YoY menjadi US$ 1,84 juta.

Secara total liabilitas GDYR sepanjang tahun turun 5,05% menjadi US$ 68 juta. Di sisi lain, ekuitas perusahaan ban itu juga turun, dari sebelumnya US$ 54,39 juta menjadi US$ 53.29 juta.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×