Reporter: Kenia Intan | Editor: Noverius Laoli
Rugi yang dialami GDYR itu dipicu oleh beban-beban yang mayoritas meningkat. Pemberat paling besar adalah biaya keuangan yang membengkak lebih dari dua kali lipat, menjadi US$ 2,07 juta dari sebelumnya US$ 1,03 juta.
Biaya keuangan ini terdiri atas beban bunga-pinjaman bank hingga US$ 2,06 juta dan lain-lain US$ 7.752.
Biaya keuangan ini menekan laba sebelum pajak penghasilan menjadi US$ 2.184 dari sebelumnya US$ 1,02 juta. Laba sebelum pajak kemudian tertekan oleh beban pajak penghasilan hingga US$ 266.763.
Baca Juga: Rugi bersih Goodyear Indonesia (GDYR) membengkak akibat rugi kurs dan beban keuangan
Sehingga, GDYR mencatatkan rugi tahun berjalan hingga US$ 264.578.
Sementara itu, jumlah aset GDYR sepanjang tahun 2019 ikut tertekan 3,75% menjadi US$ 121,29 juta dari tahun sebelumnya US$126,02 juta.
Adapun liabilitas jangka pendek GDYR menurun 5,21% YoY menjadi US$ 66,16 juta dan liabilitas jangka panjangnya naik tipis 1,09% YoY menjadi US$ 1,84 juta.
Secara total liabilitas GDYR sepanjang tahun turun 5,05% menjadi US$ 68 juta. Di sisi lain, ekuitas perusahaan ban itu juga turun, dari sebelumnya US$ 54,39 juta menjadi US$ 53.29 juta.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News