Reporter: Nisa Dwiresya Putri | Editor: Dupla Kartini
KONTAN.CO.ID - PT Garuda Maintenance Facility (GMF) akan melakukan penawaran saham perdana atau initial public offering (IPO) di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Oktober 2017. Nantinya, dana hasil IPO murni digunakan sepenuhnya untuk keperluan perusahaan.
GMF akan menerbitkan 10,89 miliar saham atau atau mewakili sebanyak-banyaknya 30% dari saham ditempatkan dan disetor. Masa penawaran umum akan berlangsung pada 2-4 Oktober 2017. Rencananya, pencatatan saham GMF akan dilakukan pada 10 September 2017.
Harga penawaran saham berkisar Rp 390-Rp 510 per saham. Anak usaha PT Garuda Indonesia Tbk. (GIAA) ini membidik dana sebanyak US$ 200 juta - US$ 250 juta lewat hajatan ini.
Melalui paparan publik, Senin (11/9), Direktur Utama GMF Iwan Joeniarto menyatakan bilang, dana hasil IPO sepenuhnya akan digunakan untuk keperluan GMF sendiri. Dengan demikian, tak ada porsi untuk perusahaan induk PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA).
Iwan merinci, sebesar 60% akan digunakan untuk ekspansi perusahaan, baik secara kapabilitas maupun kapasitas. Lalu, 25% lainnya untuk modal kerja. Sisanya, yakni 15% akan digunakan untuk refinancing atau melunasi utang.
Meski demikian, Komisaris Utama GMF Helmi Imam Satriyono tak menampik bahwa aksi korporasi ini akan berdampak pada induk usaha. Dampak utama yang akan dirasakan adalah ekquity konsolidasi Garuda Grup akan semakin menguat.
Helmi menambahkan, dengan penggunaan dana IPO sepenuhnya untuk GMF, artinya Garuda sudah turut memberikan kesempatan pada GMF untuk tumbuh secara mandiri. Dalam artian, GMF bisa tetap tumbuh tanpa dukungan cash dari GIAA.
Namun, Helmi bilang, Garuda sebagai pemegang saham GMF tetap tak melupakan tanggung jawab atas performa anak usahanya. "Tentunya Garuda akan melakukan pengawasan atas penggunaan dana agar investasi yg dilakukan mendorong pertumbuhan GMF, dan tentunya secara konsolidasi kepada kreditur," ucapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News