Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pasar aset kripto mengalami tekanan sepekan terakhir, menyusul memanasnya situasi geopolitik di Timur Tengah usai pecah perang Iran dengan Isarel.
Berdasarkan data Coinmarketcap, harga Bitcoin berada di US$ 106.754 per Selasa (17/6) pukul 17.37 WIB, turun 0,32% dalam 24 jam terakhir dan dalam sepekan harganya juga turun 2,26%. Ethereum juga melemah 1,66% dalam 24 jam terakhir dan 3,34% dalam sepekan.
Chief Operating Officer (COO) Upbit Indonesia, Resna Raniadi menuturkan konflik berskala besar antara Israel dan Iran, termasuk laporan mengenai eskalasi nuklir, memicu ketidakpastian di pasar global. Dus, ini mendorong investor untuk menarik diri dari aset berisiko tinggi.
"Tidak terkecuali pasar kripto, yang meskipun kerap disebut sebagai alternatif terhadap sistem keuangan tradisional, tetap menunjukkan sensitivitas terhadap ketegangan geopolitik," tulisnya dalam keterangan resmi, Selasa (17/6).
Baca Juga: BlackRock vs Michael Saylor: Siapa Penguasa Bitcoin Terbanyak di Dunia?
Meski begitu, Resna menegaskan pentingnya sikap tenang dan memiliki pandangan jangka panjang. Menurutnya, fundamental teknologi blockchain tetap kuat.
"Dalam jangka panjang, kami percaya potensi aset digital tidak hanya bertahan, tetapi akan terus berkembang seiring meningkatnya adopsi global," katanya.
Karenanya, Upbit Indonesia juga mengingatkan pentingnya diversifikasi portofolio serta memahami profil risiko masing-masing investor. Dalam situasi global yang dinamis, strategi investasi yang seimbang dan informatif menjadi kunci untuk menjaga kestabilan dan ketahanan finansial.
Selanjutnya: Dampak Lonjakan Harga Minyak Ke Neraca Perdagangan RI Dinilai Minim
Menarik Dibaca: Ada Diskon Tiket Kereta 30%, 952.639 Tiket Sudah Terjual
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News