kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Genjot bisnis sapi, Astra Agro siapkan Rp 100 M


Jumat, 10 November 2017 / 19:51 WIB
Genjot bisnis sapi, Astra Agro siapkan Rp 100 M


Reporter: Dede Suprayitno | Editor: Dupla Kartini

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI) berupaya meningkatkan pendapatan dari lini bisnis penjualan sapi. Lewat anak usaha, PT Agro Menara Rachmat yang berlokasi di Kalimantan Tengah, AALI akan mendatangkan ribuan sapi dari Australia.

Emiten Grup Astra ini sudah menyiapkan pendanaan hingga Rp 100 miliar. Sapi-sapi yang didatangkan tersebut ditujukan untuk pembibitan. Manajemen berharap, bisnis penjualan sapi akan mendorong program kedaulan pangan di masa mendatang.

"Dari margin bisa besar. Sapi-sapi tersebut berikutnya kami breeding dan fattening," kata Direktur Utama AALI, Santosa di Bogor, Kamis (9/11).

Sebelumnya, perusahaan sudah mengimpor sebanyak 3.370 ekor sapi untuk pembibitan. Populasi hingga Oktober ini, mencapai 4.416 ekor. Saat ini, AALI juga sedang menyiapkan untuk impor lagi 2.000 ekor sapi.

Sampai akhir tahun nanti, perusahaan menargetkan bisa melakukan pembibitan sebanyak 6.500 ekor sapi. Sedangkan untuk penggemukan, Santosa menyatakan sudah menjual sebanyak 1.525 ekor. Hingga akhir Oktober, kini masih ada 2.473 ekor sapi.

"Secara bisnis, sebenarnya menghasilkan uang secara cepat ada di fattening (penggemukan). Tapi fattening ini terasa hanya ketika skala kita besar. Saat ini impor Australia, besarkan di sini, dan di jual," lanjutnya.

AALI mengaku bisa mengintegrasikan bisnis kelapa sawit dengan peternakan sapi. Diantaranya pakan sapi tersebut 60%-70% berasal dari kelapa sawit. Sedangkan sisanya merupakan konsentrat. Namun, persoalan yang dihadapi AALI diantaranya kebun dan peternakan berada di luar Jawa. Sementara, permintaan sapi di pulau Jawa.

AALI mengembangkan segmen bisnis ini diantaranya dengan menggandeng ahli genetika untuk bisa mendapatkan varietas unggulan. "Harapannya sampai akhir tahun, bisa 10.000 untuk bredding. Kalau sudah 10.000, kami berharap rata-rata bisa menjual sekitar 1.000 ekor secata konstan. Kalau sudah 10.000 saja, mungkin kita sudah termasuk bredder terbesar di Indonesia," imbuh Santosa.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×