kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.965.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.830   0,00   0,00%
  • IDX 6.438   38,22   0,60%
  • KOMPAS100 926   8,20   0,89%
  • LQ45 723   5,45   0,76%
  • ISSI 205   2,17   1,07%
  • IDX30 376   1,61   0,43%
  • IDXHIDIV20 454   0,42   0,09%
  • IDX80 105   1,01   0,98%
  • IDXV30 111   0,45   0,40%
  • IDXQ30 123   0,28   0,22%

Gencar melakukan ekspansi, berikut rekomendasi saham Telkom Indonesia (TLKM)


Jumat, 09 Juli 2021 / 07:35 WIB
Gencar melakukan ekspansi, berikut rekomendasi saham Telkom Indonesia (TLKM)
ILUSTRASI. Rekomendasi saham untuk PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM)


Reporter: Hikma Dirgantara | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) berhasil catatkan kinerja yang cukup solid di tahun ini. Walau pendapatan TLKM turun 0,7% menjadi Rp 33,95 triliun pada akhir Maret 2021 lalu, laba bersih perusahaan justru tumbuh 2,6% year on year (yoy) dari Rp 5,86 triliun menjadi Rp 6,01 triliun.  

Salah satu strategi yang dilakukan TLKM adalah melalui perubahan kebijakan pada cara berlangganan IndiHome. Melalui strategi ini, pendapatan IndiHome tercatat naik 25% yoy menjadi Rp 6,3 triliun. 

Pada tahun ini, IndiHome mengharuskan pelanggan baru untuk membayar biaya deposit satu bulan dan berlangganan minimal setahun ke depan. Sementara untuk pelanggan lama, IndiHome menawarkan promosi agar pelanggan lama melakukan upgrade kecepatan dari 10 mbps menjadi 20-30 mbps.

“Langkah ini cukup berhasil mengingat average revenue per user (ARPU) IndiHome berhasil naik dari Rp 262.000 pada kuartal IV-2020 menjadi Rp 266.000 di kuartal I-2021. Ke depan, pelanggan existing IndiHome akan menjadi pendorong pertumbuhan ARPU, karena pelanggan tahun lalu mayoritas menggunakan 10 mbps, dan baru 30% yang melakukan upgrade,” kata Analis RHB Sekuritas Michael Wilson kepada Kontan.co.id, Kamis (8/7).

Baca Juga: Laba bersih Telkom (TLKM) naik di kuartal I-2021, simak rekomendasi sahamnya

Sementara Analis Ciptadana Sekuritas Gani dalam risetnya pada 30 Juni bilang, kebijakan baru tersebut di satu sisi akan menghasilkan pelanggan baru yang lebih berkualitas. 

Hal ini memungkinkan TLKM bisa mengejar ARPU yang lebih tinggi dengan menawarkan layanan triple pay dan layanan add-on

Hanya saja, Gani juga melihat strategi ini bisa membuat IndiHome kesulitan mendapat pelanggan baru. Hal ini tercermin dari jumlah pelanggan baru IndiHome yang hanya 133.000 sepanjang kuartal I-2021. Padahal TLKM menargetkan sepanjang tahun ini pelanggan baru IndiHome bisa bertambah 1 juta. 

Walau begitu, dia masih optimistis lewat kebijakan baru tersebut ARPU IndiHome masih akan terus berada dalam tren kenaikan. Ia juga yakin IndiHome masih akan bisa membukukan 1 juta pelanggan baru pada tahun ini.

 

Bicara soal rencana bisnis TLKM ke depan, sejauh ini Gani melihat langkah Telkomsel dalam memperkuat posisinya secara jangka panjang sudahlah baik. Mulai dari mengkonsolidasikan tiga merek prabayarnya, Kartu AS, Simpati, dan Loop, menjadi satu merek ”Telkomsel Prabayar”, menjadi salah satu provider yang melakukan komersialisasi 5G, hingga kolaborasi yang lebih kuat dengan Gojek. 

Adapun, Telkomsel telah bermitra dengan Gojek dalam beberapa proyek, seperti integrasi Telkomsel MyAds dengan GoBiz, onboarding mitra UMKM Gojek untuk menjadi reseller Tsel, dan pemasaran bersama untuk layanan game. 

“Apalagi Gojek telah bergabung dengan Tokopedia, sehingga Telkomsel pun bisa berdiskusi dengan Tokopedia untuk menjajaki sinergi lebih lanjut antara keduanya. Jika Telkomsel mampu memanfaatkan ekosistem besar Tokopedia, maka ini akan menguntungkan seiring Telkomsel bisa memperkuat bisnisnya dan mengeksplorasi peluang bisnis baru,” imbuh Gani.

Sementara Michael melihat, dampak berbagai aksi tersebut pada saat ini atau tahun ini memang masih kecil seiring kontribusi dari kerjasama tersebut juga masih kecil. Hanya saja, dengan potensi pertumbuhan baru di era digital, langkah ini akan menjadi katalis positif untuk kinerja TLKM secara jangka panjang. 

Baca Juga: Telkom Indonesia (TLKM) akan bangun tiga gedung Hyperscale Data Center di Cikarang

Selain itu, Michael juga meyakini ketika rencana penawaran saham perdana atawa initial public offering (IPO) Mitratel menuai kesuksesan, maka akan memberikan value yang tinggi ke TLKM.

Apalagi ke depan seiring pulihnya ekonomi akan membuat kompetisi harga jauh lebih sehat. Dus, bisa membuat penguatan ARPU baik di Tsel maupun IndiHome.

Di satu sisi, Gani melihat ada risiko jangka pendek dengan naiknya kasus Covid-19 belakangan ini. Jika data makro memburuk, ia melihat kemungkinan persaingan harga yang meningkat dan ini akan mendorong Telkomsel untuk melepaskan penyesuaian tarif datanya.

Adapun, untuk tahun ini Gani memproyeksikan TLKM bisa membukukan pendapatan hingga Rp 141,70 triliun dengan laba bersih sebesar Rp 22,13 triliun. 

Dengan potensi outlook TLKM di masa yang akan datang, baik Michael maupun Gani sama-sama memberikan rekomendasi untuk beli saham TLKM dengan target harga masing-masing Rp 3.700 dan Rp 4.200 per saham.

Selanjutnya: Rekomendasi saham pilihan Ciptadana Sekuritas untuk semester II

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×