Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Lonjakan kasus Covid-19 masih membayangi pasar saham. Analis Ciptadana Sekuritas Arief Budiman melihat, rekor kasus harian yang naik hampir dua kali lipat (menjadi 31.189 kasus) menjadi sentimen negatif jangka pendek bagi pasar.
Namun, Arief melihat, meningkatnya jumlah orang yang divaksin Covid-19 akan menjadi sentimen bagi pasar. Dengan mempertimbangkan prospek pertumbuhan, valuasi, disertai dengan kebijakan fiskal, Ciptadana Sekuritas memiliki pandangan positif terhadap prospek pasar saham Indonesia di semester kedua ini.
“Oleh karena itu, kami mempertahankan target IHSG akhir tahun 2021 di level 6.750,” tulis Arief dalam riset, Rabu (7/7).
Baca Juga: Sejumlah saham dilepas investor asing, beberapa masih bisa dicermati
Ciptadana tetap mengunggulkan saham-saham dengan ‘kualitas tinggi’ yakni PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) dan PT Astra International Tbk (ASII). Lalu, saham yang menerima manfaat dari tren transformasi digitalisasi yakni PT Bank Jago Tbk (ARTO), PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) dan PTTower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG).
Sserta saham yang diuntungkan dari adanya siklus kenaikan harga komoditas yakni PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA).
Ciptadana juga mengunggulkan saham yang akan diuntungkan dari pemulihan ekonomi setelah pandemi seperti PT Semen Indonesia Tbk (SMGR), serta perusahaan dengan profil Environmental, social and corporate governance (ESG) yang tinggi, yakni PT Triputra Agro Persada Tbk (TAPG) dan PT Impack Pratama Industri Tbk (IMPC).
Selain itu, Ciptadana melihat, pencatatan saham berbasis teknologi seperti Bukalapak dan GoTo, dengan potensi valuasi gabungan hingga US$ 45 miliar atau 9% dari kapitalisasi pasar IHSG saat ini (US$ 499 miliar), mampu menahan penurunan pasar.
Selanjutnya: IHSG menguat ke 6.051 di akhir sesi pertama, asing masih lego BBCA, TLKM, AGII
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News