Reporter: Hikma Dirgantara | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sepanjang tiga bulan pertama tahun 2021, PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (TLKM) membukukan pendapatan sebesar Rp 33,95 triliun atau turun tipis 0,7% dibandingkan pendapatan periode sama tahun 2020 yang mencapai Rp 34,19 triliun. Di sisi lain, laba bersih Telkom tumbuh 2,6% year on year (yoy) dari Rp 5,86 triliun menjadi Rp 6,01 triliun.
Di satu sisi, Telkomsel berhasil membukukan kenaikan lalu lintas data sebesar 59,7% year on year dan naik 7,2% secara kuartal menjadi 3.188 PB. Padahal, Telkomsel sebenarnya sedikit kehilangan pangsa pendapatan data digital di kuartal I-2021 yakni sebesar 60,8% berbanding 61,4% pada kuartal IV-2020.
Analis Ciptadana Sekuritas Gani dalam risetnya pada 30 Juni menuliskan, di antara tiga perusahaan telekomunikasi teratas, Telkomsel mengantongi 76% dari pertumbuhan lalu lintas data industri, sehingga menghasilkan pangsa lalu lintas data yang lebih tinggi sebesar 53% di kuartal I-2021, naik dari 51% di kuartal IV-2020.
Gani juga bilang, dengan pembagian lalu lintas data yang lebih tinggi, upaya monetisasi Telkomsel di kuartal II-2021 dengan memperkenalkan FUP dan menaikkan tarif pada paket tak terbatas akan menghasilkan pertumbuhan pendapatan yang lebih kuat. Hal ini juga didukung oleh musim Lebaran dan membaiknya kondisi ekonomi di kuartal tersebut.
Baca Juga: Telkom Indonesia (TLKM) akan bangun tiga gedung Hyperscale Data Center di Cikarang
“Hanya saja, dengan naiknya kasus Covid-19 belakangan ini kembali menjadi risiko. Jika data makro memburuk, kami melihat kemungkinan persaingan harga yang meningkat dan ini akan mendorong Telkomsel untuk melepaskan penyesuaian tarif datanya,” tulis Gani dalam risetnya.
Namun, pada kuartal I-2021, IndiHome hanya mendapatkan 133.000 pelanggan baru. Padahal, TLKM menargetkan sepanjang tahun ini pelanggan baru IndiHome bisa bertambah 1 juta. Salah satu penyebabnya rendahnya pelanggan baru adalah kebijakan terbaru TLKM yang mengharuskan pelanggan baru untuk membayar biaya deposit satu bulan dan berlangganan minimal setahun ke depan.
Gani melihat kebijakan baru ini di satu sisi akan menghasilkan pelanggan baru yang lebih berkualitas, sehingga TLKM bisa mengejar ARPU yang lebih tinggi dengan menawarkan layanan triple pay dan layanan add-on.
Ia juga menilai sejauh ini ARPU masih berada dalam tren kenaikan, dari Rp 241.000 pada kuartal I-2020 menjadi Rp 266.000 pada kuartal I-2021. Gani masih optimistis IndiHome bisa membukukan satu juta pelanggan baru pada tahun ini.
Lebih lanjut, ia sejauh ini melihat langkah Telkomsel dalam memperkuat posisinya secara jangka panjang sudahlah baik. Mulai dari mengkonsolidasikan tiga merek prabayarnya, Kartu AS, Simpati, dan Loop, menjadi satu merek ”Telkomsel Prabayar”, menjadi salah satu provider yang melakukan komersialisasi 5G, hingga kolaborasi yang lebih kuat dengan Gojek.
Adapun, Telkomsel telah bermitra dengan Gojek dalam beberapa proyek, seperti integrasi Telkomsel MyAds dengan GoBiz, onboarding mitra UMKM Gojek untuk menjadi reseller Tsel, dan pemasaran bersama untuk layanan game.
Baca Juga: PPKM Darurat Dongkrak Layanan Data dan Internet
“Apalagi Gojek telah bergabung dengan Tokopedia, sehingga Telkomsel pun bisa berdiskusi dengan Tokopedia untuk menjajaki sinergi lebih lanjut antara keduanya. Jika Telkomsel mampu memanfaatkan ekosistem besar Tokopedia, maka ini akan menguntungkan seiring Telkomsel bisa memperkuat bisnisnya dan mengeksplorasi peluang bisnis baru,” imbuh Gani.
Adapun, untuk tahun ini Gani memproyeksikan TLKM bisa membukukan pendapatan hingga Rp 141,70 triliun dengan laba bersih sebesar Rp 22,13 triliun.
Ciptadana Sekuritas pun memberikan rekomendasi beli untuk saham TLKM dengan target harga Rp 4.200 per saham.
Selanjutnya: Saham big cap: IHSG hijau, ASII, BMRI naik 3 hari, TLKM turun 4 hari
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News