kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

Gelaran IPO diramal tetap ramai di akhir tahun ini


Senin, 26 Oktober 2020 / 08:50 WIB
Gelaran IPO diramal tetap ramai di akhir tahun ini


Reporter: Ika Puspitasari | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Hajatan initial public offering (IPO) masih ramai di pengujung tahun ini. Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat ada  46 perusahaan yang telah melaksanakan IPO hingga 22 Oktober 2020.

Direktur Penilaian Perusahaan BEI I Gede Nyoman Yetna mengatakan, ada 17 perusahaan yang antre untuk mencatatkan saham hingga tutup tahun. Adapun rinciannya enam perusahaan berasal sektor perdagangan, jasa, dan investasi, tiga perusahaan berasal dari sektor properti, real estate, dan konstruksi, serta dua perusahaan dari sektor industri barang konsumsi. 

Ada pula dua perusahaan berasal dari sektor aneka industri, dua perusahaan dari sektor pertanian, dan satu perusahaan dari sektor finance. "Dari 17 perusahaan yang masih menjalani proses evaluasi penawaran umum diperkirakan aksi IPO-nya akan terjadi di bulan November-Desember 2020," kata Nyoman, Jumat (23/10).

Baca Juga: IHSG naik tipis 0,17% dalam sepekan, diprediksi sideway dan melemah pekan depan

Apabila 17 perusahaan ini merealisasikan hajatan IPO sebelum tutup tahun, artinya capaian tersebut melebihi target BEI yakni 57 perusahaan IPO pada 2020. Selain itu, terdapat 9 penerbit yang akan menerbitkan 10 emisi obligasi/sukuk yang berada dalam pipeline EBUS di BEI.

Sebagai informasi, pada 10 Agustus 2020 lalu BEI melakukan soft-launching sistem e-IPO dan sudah melakukan sosialisasi kepada seluruh Anggota Bursa (AB).

Nyoman mengharapkan, hadirnya sistem e-IPO dapat menjalankan proses IPO secara transparan, serta meningkatkan coverage investor dan stakeholders terkait lainnya. "Pada akhirnya kami berharap hal tersebut akan meningkatkan kepercayaan stakeholder terhadap pasar modal," pungkas Nyoman.

Selanjutnya: Penjualan Semen Indocement (INTP) dan Semen Baturaja (SMBR) Mulai Kokoh

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×