Reporter: Dimas Andi | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT HK Metals Utama Tbk (HKMU) berencana melaksanakan rights issue dengan Penambahan Modal dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMHMETD). Adapun jumlah saham baru yang akan diterbitkan HKMU sebanyak-banyaknya 5,15 miliar saham dengan nominal Rp 100 per saham.
Direktur HKMU Jodi Pujiono menyampaikan, setelah dikurangi seluruh komisi biaya, ongkos, dan pengeluaran lainnya, maka dana rights issue tersebut rencananya akan digunakan untuk modal kerja, pembayaran sebagian utang, dan sisanya untuk keperluan modal anak usaha.
“Maka kami akan memiliki sejumlah dana yang bisa digunakan sebagai modal kerja untuk pelaksanaan strategi bisnis ritel dan pembayaran sebagian utang,” ujar dia, Kamis (7/10).
Sayangnya, Jodi belum bisa mengungkapkan besaran target dana hasil rights issue yang akan didapat oleh HKMU.
Asal tahu saja, hari ini (7/10) HKMU menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) untuk meminta persetujuan dari para pemegang saham atas rencana perusahaan menggelar rights issue.
Baca Juga: HK Metals Utama (HKMU) bakal rights issue dengan melepas 5,15 miliar saham
Di luar itu, Jodi menyebut bahwa HKMU sedang menjalani tahap pembicaraan secara intensif dengan mitra strategis untuk ikut terlibat dalam proyek pembangunan ibu kota baru Indonesia di Kalimantan Timur.
“Produk kami saat ini sudah memenuhi standar spesifikasi yang ditentukan oleh kontraktor dan pemilik proyek,” imbuh dia.
Di samping itu, HKMU juga sedang menginisiasi pembentukan unit usaha baru yang berfokus di fabrikasi aluminium dan fascade solution centre yang mana segmen pasarnya adalah langsung kepada pemilik dan konsultan proyek arsitek, kontraktor dan subkontraktor, serta eksportir.
Unit usaha ini akan melengkapi integrasi lini bisnis HKMU mulai dari pabrik aluminium ekstrusi sampai dengan ke aplikasi produk finished goods.
Jodi bilang, inisiasi unit usaha baru di bidang fabrikasi aluminium dan fascade solution sedang dalam tahap pematangan. Diharapkan unit usaha tersebut sudah dapat beroperasi pada tahun 2022 mendatang.
Dalam berita sebelumnya, Manajemen HKMU membidik pendapatan sebesar Rp 600 miliar pada tahun 2021. Potensi HKMU untuk meraih target tersebut cukup terbuka.
Pasalnya, HKMU berhasil mencatatkan pemulihan kinerja di semester I-2021 di tengah pandemi Covid-19. Tercatat, penjualan produk stainless steel HKMU naik 38,32% (yoy) menjadi Rp 26,82 miliar.
Kemudian, penjualan pipa PVC perusahaan naik 54,28% (yoy) menjadi Rp 19,47 miliar. Bahkan, penjualan produk toilet dan sanitary wares HKMU pun melonjak 251% (yoy) menjadi Rp 19,29 miliar.
Dengan begitu, HKMU berhasil mengurangi rugi bersihnya hingga 61% (yoy) menjadi Rp 9,09 miliar per 30 Juni 2021. “Kami optimistis dengan pemulihan ekonomi dan pelonggaran PPKM akan meningkatkan penjualan dan margin yang lebih baik di sisa tahun 2021,” ungkap Jodi.
Oleh karena itu, strategi HKMU ke depan adalah memangkas bisnis yang menghasilkan margin rendah seperti distribusi dan perdagangan dengan kontribusi margin single digit, sehingga perusahaan akan lebih fokus ke segmen manufaktur.
Hal ini didasari oleh kondisi pasar di masa pandemi yang cenderung melemah, sehingga prinsipal memilih untuk melakukan penjualan langsung ke pelanggan, sehingga posisi HKMU sebagai distributor kurang diuntungkan.
“Kami juga punya bisnis manufaktur yang harusnya bisa lebih optimal lagi, baik dari sisi gross margin maupun efisiensi demi mencetak profitabilitas,” pungkas Jodi.
Selanjutnya: Harga batubara melejit, taipan Low Tuck Kwong getol beli saham Bayan Resources (BYAN)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News