Reporter: Wuwun Nafsiah | Editor: Yudho Winarto
JAKARTA. Gejolak ekonomi China turut memberi dampak ke negeri kanguru. Imbasnya, maya uang AUD menyerah di hadapan GBP.
Mengutip Bloomberg, Kamis (7/1) pukul 17.19 WIB, pasangan GBP/AUD menguat 0,17% ke level 2,0722 dibanding sehari sebelumnya.
Tonny Mariano, analis PT Esandar Arthamas berjangka mengatakan, faktor dominan yang mempengaruhi mata uang AUD adalah sentimen dari China. Adanya kontraksi manufaktur negeri panda hingga anjloknya bursa saham telah memicu kekhawatiran perekonomian China.
Kekhawatiran ini menjalar ke AUD mengingat China merupakan mitra dagang Australia. "Pelemahan yuan oleh Bank Sentral China juga akhirnya melemahkan AUD," ujarnya.
Kondisi tersebut semakin diperburuk oleh data ekonomi dari dalam negeri Australia. Data defisit neraca perdagangan Australia bulan November sebenarnya turun menjadi defisit US$ 2,91 miliar dari sebelumnya US$ 3,25 miliar. Namun, di sisi lain data building approval bulan November anjlok cukup signifikan yakni minus 12,7% dari sebelumnya 3,3%.
Sementara dari Inggris, sentimen positif menopang GBP yakni data halifax HPI bulan Desember yang naik 1,7% dari sebelumnya 0,0% serta proyeksi 0,5%.
Tonny menduga, isu ekonomi China akan menjadi sentimen utama penggerak AUD selanjutnya. Sementara dari sisi GBP menunggu rilis neraca perdagangan Inggris bulan November yang diprediksi minus £10,5 miliar atau membaik dari sebelumnya minus £ 11,8 miliar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News